Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Testis yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 14/11/2020, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kanker testis adalah tumor ganas yang berkembang di testis atau buah zakar.

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker testis juga dapat mengancam jiwa.

Apabila tidak segera ditangani, kanker testis bisa saja menyebar ke bagian tubuh lain, mulai dari kelenjar getah bening, perut, hingga paru-paru.

Baca juga: Benturan pada Testis Bisa Ganggu Kesuburan, Kapan Harus ke Dokter?

Bahkan, pada kasus yang jarang, kanker testis bisa juga menyebar ke organ hati, tulang, dan otak.

Jika kanker sudah memengaruhi paru-paru, penderitanya bisa mengalami kesulitan bernapas.

Sementara, ketika kanker sampai menyebar ke otak, pada tahap awal bisa menimbulkan sakit kepala dan kebingungan yang terus berkembang.

Oleh sebab itu, penyakit ini layak diantisipasi. 

Penyebab kanker testis

Melansir Mayo Clinic, sebenarnya tidak jelas apa yang menyebabkan kanker testis dalam banyak kasus.

Dokter hanya tahu bahwa kanker testis terjadi ketika sel sehat di testis berubah.

Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga agar tubuh berfungsi normal.

Tetapi, kadang-kadang beberapa sel mengembangkan kelainan, menyebabkan pertumbuhan ini tidak terkendali, di mana sel kanker terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan.

Sel yang terakumulasi kemudian membentuk massa di testis.

Hampir semua kanker testis bermula di sel germinal, yakni sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang.

Baca juga: 3 Gejala Kanker Testis yang Perlu Diwaspadai

Namun, apa yang menyebabkan sel germinal menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker belum juga diketahui.

Meski demikian, melansir American Cancer Society, para ilmuwan telah menemukan beberapa faktor risiko yang membuat seorang lebih mungkin mengembangkan kanker testis.

Berikut penjelasannya:

1. Testis tidak turun

Salah satu faktor risiko utama kanker testis adalah kondisi yang disebut kriptorkismus atau testis yang tidak turun. Ini berarti salah satu atau kedua testis gagal untuk bergerak dari perut ke dalam skrotum sebelum lahir.

Laki-laki dengan kriptorkismus lebih mungkin terkena kanker testis dibandingkan dengan testis yang turun secara normal.

Baca juga: Kriptorkismus (Kelainan Testis): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Biasanya, testis berkembang di dalam perut janin dan turun ke dalam skrotum sebelum lahir.

Tetapi pada sekitar 3 persen anak laki-laki, testis tidak turun sepenuhnya sebelum anak lahir.

Terkadang satu atau kedua testis tetap berada di perut. Dalam kasus lain, testis mulai turun tetapi tetap berada di area selangkangan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau