Jumlah tersebut tidak realistis untuk dikonsumsi, karena konsumsi garam berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa klaim menyebut manfaat garam himalaya untuk kesehatan di antaranya bisa menunjang diet.
Namun, sejumlah klaim kesehatan terkait garam himalaya tersebut belum memiliki bukti kuat atau penelitian pendukung.
Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?
Melansir Medical News Today, garam himalaya diklaim lebih rendah natrium ketimbang garam biasa, sehingga dianggap bisa menunjang diet sehat.
Padahal, merujuk data penelitian, perbedaannya tidak signifikan sehingga klaim tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Klaim seputar kadar natrium garam himalaya jauh lebih rendah ketimbang garam biasa berasal dari ukuran kristal garam.
Besarnya ukuran kristal himalaya ada yang lebih besar ketimbang garam biasa dan ada yang sama saja.
Secara teknis, ukuran kristal garam yang lebih besar membuat kandungan natrium per takarannya jadi lebih sedikit.
Sehingga, penggunaan garam himalaya bisa jadi lebih sedikit ketimbang pemakaian garam biasa.
Namun, perlu diperhatikan, ada juga garam himalaya yang punya ukuran butiran sama dengan garam biasa. Jadi, takaran penggunaannya sama saja.
Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.