Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Garam Himalaya Baik untuk Kesehatan?

Kompas.com - 15/11/2020, 12:12 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Kalsium: 0,4 miligram
  • Kalium: 0,9 miligram
  • Magnesium: 0,0139 miligram
  • Zat besi: 0,0101 miligram
  • Natrium: 381 miligram

Dari perbandingan kandungan gizi kedua garam di atas, garam dapur memiliki lebih banyak natrium ketimbang garam himalaya.

Sementara garam himalaya mengandung lebih banyak kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi.

Baca juga: Kalori Nasi Goreng dan Cara Membuat Nasi Goreng Lebih Sehat

Benarkah garam himalaya baik untuk kesehatan?

Berkaca dari penelitian perbandingan kandungan nutrisi garam himalaya dan garam biasa di atas, memang benar garam himalaya unggul karena lebih kaya mineral.

Akan tetapi, perbedaan kandungan nutrisi kedua jenis garam tersebut dianggap sangat kecil atau tidak signifikan.

Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan kalium per hari orang dewasa dalam kondisi sehat, setidaknya dibutuhkan 1,7 kilogram garam hilamaya per hari.

Jumlah tersebut tidak realistis untuk dikonsumsi, karena konsumsi garam berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa klaim menyebut manfaat garam himalaya untuk kesehatan di antaranya bisa menunjang diet.

Namun, sejumlah klaim kesehatan terkait garam himalaya tersebut belum memiliki bukti kuat atau penelitian pendukung.

Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?

Melansir Medical News Today, garam himalaya diklaim lebih rendah natrium ketimbang garam biasa, sehingga dianggap bisa menunjang diet sehat.

Padahal, merujuk data penelitian, perbedaannya tidak signifikan sehingga klaim tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Klaim seputar kadar natrium garam himalaya jauh lebih rendah ketimbang garam biasa berasal dari ukuran kristal garam.

Besarnya ukuran kristal himalaya ada yang lebih besar ketimbang garam biasa dan ada yang sama saja.

Secara teknis, ukuran kristal garam yang lebih besar membuat kandungan natrium per takarannya jadi lebih sedikit.

Sehingga, penggunaan garam himalaya bisa jadi lebih sedikit ketimbang pemakaian garam biasa.

Namun, perlu diperhatikan, ada juga garam himalaya yang punya ukuran butiran sama dengan garam biasa. Jadi, takaran penggunaannya sama saja.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Terlepas dari kandungan mineral garam himalaya atau garam biasa, hal yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah batas aman konsumsi natrium per hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan menganjurkan, konsumsi garam setiap orang maksimal sebanyak 2.000 miligram natrium, atau 1 sendok teh, atau 5 gram per hari.

Konsumsi garam jenis apa pun apabila berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Konsumsi garam berlebihan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, osteoporosis, sampai penyakit ginjal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com