KOMPAS.com - Shirataki adalah sumber karbohidrat yang terbuat dari umbi tanaman konjak (Amorphophallus konjac).
Bahan pangan ini belakang menjadi asupan populer di kalangan orang yang menjalani diet karbohidrat dan gluten.
Selain itu, shirataki juga memiliki cita rasa netral sehingga mudah disandingkan dengan lauk atau bahan makanan lainnya.
Baca juga: 5 Khasiat Chia Seed untuk Kesehatan
Di Jepang, Tiongkok, sampai Korea, shirataki sudah ribuan tahun digunakan sebagai bahan pembuatan mi, nasi, tahu, jeli, sampai obat tradisional.
Melansir Verywell Fit, bahan makan ini dikenal sebagai pangan ajaib. Pasalnya, mi atau nasi shirataki cenderung minim karbohidrat, lemak, serta kalori.
Terlepas dari nutrisinya, berikut beberapa manfaat shirataki untuk kesehatan:
Dilansir dari Healthline, salah satu keistimewaan shirataki adalah kandungan serat glukomanan.
Serat ini termasuk jenis serat larut yang sangat kental dan bisa menyerap air serta diubah menjadi gel.
Glukomanan seperti busa ajaib, yang dapat menyerap air sampai 50 kali bobot asalnya.
Serat kental glukomanan bisa bertindak sebagai prebiotik. Zat ini bisa memberi makan bakteri baik di usus besar.
Di usus besar tersebut, bakteri melakukan fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek.
Setelah difermentasi, zat ini bisa membantu melawan peradangan, meningkatkan sistem daya tahan tubuh, dan memberikan manfaat kesehatan lainnya.
Baca juga: Chia Seed untuk Diet: Manfaat Cara Mengonsumsi
Serat kental dalam mi atau nasi shirataki dapat menunda pengosongan makanan di perut.
Dampaknya, perut jadi kenyang lebih lama dan nafsu makan jadi tidak berlebihan.