Melansir WebMD, kista bisa dihilangkan dengan menyuntikkan obat untuk mengeringkan benjolan, operasi bedah, sampai laser.
Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher
Penyebab benjolan di belakang telinga lainnya yakni lipoma.
Lipoma adalah gumpalan lemak yang tidak berbahaya, tidak ganas, tumbuh sangat lambat, dan tidak menjalar ke bagian tubuh lain.
Lipoma bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk area belakang telinga.
Lipoma biasanya terasa lembut saat disentuh. Benjolan ini terasa lebih dalam dan lebih lembut ketimbang kista.
Gejala nyeri dapat muncul apabila lipoma menekan saraf di dekatnya.
Cara menghilangkan benjolan di belakang telinga terkait lipoma bisa dengan operasi oleh ahli bedah kosmetik.
Namun, sebenarnya benjolan di belakang telinga karena lipoma tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis tertentu.
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Penyebab benjolan di belakang telinga juga dapat disebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem daya tahan tubuh.
Kelenjar ini bisa membengkak jika terinfeksi. Infeksi kulit dan telinga adalah biang utama pembengkakan kelenjar getah bening di belakang telinga.
Gangguan kesehatan ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, seiring membaiknya kondisi infeksi.
Jika benjolan di belakang telinga karena kelenjar getah bening bengkak terjadi lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman
Saat terkena infeksi, tubuh secara alami mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi untuk memerangi sel biang penyakit.
Hal itu bisa memicu penumpukan cairan dan pembengkakan di area tersebut.