Namun, untuk memastikannya, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
1. Foto tontgen
Pemeriksaan foto rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui kerusakan tulang yang mungkin terjadi akibat kanker, serta ada tidaknya pertumbuhan tulang baru.
Rontgen juga dapat memperlihatkan kepada dokter apakah gejala yang dialami pasien disebabkan oleh kanker tulang atau kondisi lain, seperti patah tulang.
2. CT-scan
CT scan adalah pemeriksaan sinar X dengan bantuan komputer untuk menghasilkan gambar bagian tubuh dalam bentuk tiga dimensi.
CT scan biasanya dilakukan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke organ lain.
Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai
3. MRI
Magnetic resonance imaging (MRI) bisa digunakan untuk melihat dengan lebih jelas ukuran kanker, dan tingkat penyebarannya di dalam atau di area sekitar tulang.
4. Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan tulang yang diduga terkena kanker untuk diperiksa dengan mikroskop.
Biopsi merupakan metode paling akurat dalam mendiagnosis kanker tulang.
Selain dapat menentukan jenis kanker tulang yang diderita pasien, biopsi juga dapat mendeteksi stadium dan penyebaran kanker.
Biopsi bisa dilakukan dengan operasi lubang kunci atau dengan bedah terbuka.
Berbagai pemeriksaan penunjang di atas juga bisa digunakan untuk menentukan stadium atau tingkat keparahan kanker tulang yang terjadi.
Setidaknya ada empat stadium dalam kasus kanker tulang, yaitu:
Pengangkatan dengan pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker tulang, tetapi kemoterapi dan terapi radiasi juga dapat digunakan.
Keputusan untuk menggunakan pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi didasarkan pada jenis kanker tulang yang dirawat.
Baca juga: 13 Makanan untuk Meredakan Rematik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.