Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Sepele, Kekerasan Emosional Juga Berdampak Serius

Kompas.com - 23/11/2020, 10:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sama dengan kekerasan fisik, kekerasan emotional juga bisa berdampak negatif untuk kesehatan.

Data dari medical News juga menyebut pelecehan atau kekerasan emosional dampaknya serupa dengan kekerasan fisik, dan bisa memicu depresi hingga rendahnya harga diri.

Tak hanya itu, kekerasan emosonal juga bisa memicu penyakit kronis, seperti fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis.

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Depresi

Seseorang yang mengalami kekerasaan emosional juga berisiko mengalami gangguan berikut:

  • insomnia
  • sakit kronis
  • penarikan sosial atau kesepian
  • kegelisahan
  • sulit mengatur emosi
  • gangguan tidur
  • muncul rasa tak berharga.

Dalam beberapa kasus, kekerasan emosional dapat menyebabkan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Seperti apa kekerasan emosional?

Pelecehan atau kekerasan emosional merupakan cara untuk mengontrol orang lain dengan menggunakan emosi untuk mengkritik, mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi.

Seseorang bisa dikatakan mengalami kekerasan emosional ketika sering mendapatkan kata-kata kasar dan perilaku yang bisa menurunkan harga diri dan merusak kesehatan mentalnya.

Biasanya, hal ini seringkali terjadi dalam sebuah hubungan asmara, pernikahan, atau antar keluarga.

Tanda seseorang mengalami kekerasan emosional memang sulit dikenali. Akan tetapi, efeknya bisa berlaku jangka panjang.

Orang yang melakukan kekerasan emosional seringkali menerapkan harapan yang tidak realistis kepada korbannya, misalnya:

  • membuat permintaan yang tak masuk akal
  • selalu meminta diutamakan
  • menuntut korban selalu menghabiskan waktu bersamanya
  • selalu memberi kritikan
  • meremehkan atau mengabaikan perasana korban
  • menolak pendapat korban
  • mengabaikan permintaan atau kebutuhan korban
  • menuduh korban egois
  • selalu menyalahkan persepsi korban
  • bertindak superior.

Apa yang harus dilakukan ketika mengalami kekerasan emosional?

Kekerasan emosional dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik yang tidak boleh diabaikan.

Itu sebabnya, saat mengalami kekerasan emosional kita harus melakukan langkah berikut:

1. Mencari bantuan

Cobalah meminta bantuan dengan berbicara kepada teman atau keluarga yang dipercaya.

Jika bercerita kepada mereka membuat Anda masih merasa tidak aman, cobalah untuk meminta bantuan profesional atau bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang yang pernah mengalami pelecehan atau trauma.

Baca juga: Gangguan Kecemasan Picu Komplikasi Serius, Begini Cara Mencegahnya

2. Rutin olahraga

Olahraga tak hanya membuat fisik kita sehat. Bahkan, manfaat olahraga juga baik untuk kesehatan mental kita.

Penelitian menunjukkan melakukan aerobik intensitas sedang atau campuran aktivitas aerobik sedang dan penguatan otot selama setidaknya 90 menit seminggu dapat memberikan manfaat berikut:

  • membantu tidur lebih nyenyak
  • meningkatkan konsentrasi
  • mengurangi risiko depresi.

Aktivitas fisik yang tidak terlalu intens, seperti jalan kaki setiap hari, juga memiliki manfaat serupa.

3. Bersosialisasi

Mengisolasi diri hanya membuat kita semakin terpuruk. Itu sebabnya, cobalah untuk bersosialisasi.

Tak perlu menceritakan apa yang sedang kita alami. Cukup nikmati kebersamaan dengan orang lain sudah membuat pikiran terasa tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau