KOMPAS.com - Datangnya tamu bulanan seringkali membuat wanita mengalami berbagai gejala atau sensasi tak nyaman, seperti perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan kram.
Biasanya, para wanita mencoba mengalihkan pikiran dari sensasi tak nyaman itu dengan mengonsumsi makana favorit.
Tapi, para wanita harus berhati-hati terhadap asupan makanan yang dikonsumsi selama menstruasi.
Bisa jadi, makanan tersebut justru membuat gejala yang kerap datang selama menstruasi semakin memburuk.
Baca juga: Gangguan Kecemasan Picu Komplikasi Serius, Begini Cara Mencegahnya
Berikut makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat menstruasi:
Jika Anda tidak ingin gejala yang datang saat menstruasi bertambah parah, kurangi asupan kafein.
Kopi merupakan minuman mengandung kafein tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.
Akibatnya, kram dan kembung yang kerap datang saat menstruasi bisa semakin parah.
Gula darah banyak berfluktuasi saat sedang menstruasi. Mengonsumsi makanan tinggi gula bisa semakin memperparah lonjakan gula darah.
Selain itu, gula bersifat inflamasi dan dapat meningkatkan risiko kram.
Gula juga menyebabkan tubuh menahan natrium dan air, yang menyebabkan kembung dan perubahan suasana hati.
Mengonsumsi produk olahan susu saat menstruasi bisa menyebabkan kram.
Pasalnya, produk susu - seperti keju dan es krim - mengandung asam arakidonat (asam lemak omega-6), yang dapat meningkatkan peradangan dan memperparah nyeri haid.
Makanan berlemak dapat meningkatkan jumlah prostaglandin dalam tubuh.
Kondisi ini dapat membuat rahim berkontraksi. Kontraksi rahim akan menambah kram dan memicu rasa tak nyaman.