Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Samping Antibiotik dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 25/11/2020, 09:09 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Antibiotik adalah jenis obat yang dapat membantu tubuh melawan infeksi bakteri.

Dilansir dari Medical News Today, fungsi antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi bakteri.

Obat yang diresepkan dokter ini bekerja dengan membunuh bakteri, atau mencegah bakteri berkembang biak di dalam tubuh.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang bisa diobati dengan antibiotik antara lain bronkitis, pneumonia, sampai infeksi saluran kencing.

Baca juga: Fungsi Antibiotik dan Penggunaannya

Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus seperti flu, batuk, dan sebagainya.

Penggunaan antibiotik yang tepat terbukti dapat melawan infeksi dan menyelamatkan jiwa.

Orang biasanya diberi obat antibiotik yang diminum. Terkadang dokter juga memberikan antibiotik suntik atau dalam bentuk salep.

Dokter jamak menyarankan penderita infeksi bakteri agar konsumsi obat antibiotik harus dihabiskan.

Alasan kenapa antibiotik harus dihabiskan yakni untuk mencegah infeksi berulang.

Pasalnya, menghentikan penggunaan antibiotik di tengah jalan dapat meningkatkan risiko bakteri kebal dengan pengobatan sejenis di masa mendatang.

Agar obat dapat bekerja efektif, dokter umumnya juga merekomendasikan konsumsi antibiotik dengan cara tertentu.

Ada yang perlu dikonsumsi sebelum makan, sesudah makan, tidak boleh dicampurkan dengan susu, dan aturan khusus lainnya.

Kendari antibiotik bermanfaat untuk mengobati penyakit terkait bakteri, sayangnya terkadang ada orang merasakan beberapa efek samping setelah mengonsumsi beberapa jenis obat ini.

Baca juga: Ada Apa di Balik Alasan Pembatasan Penggunaan Antibiotik?

Melansir Healthline, berikut efek samping antibiotik yang umum dirasakan pasien dan cara mengatasinya:

1. Gangguan pencernaan

Ilustrasi asam lambungEmily Frost Ilustrasi asam lambung
Efek samping antibiotik yang umum dikeluhkan adalah gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, diare, atau asam lambung naik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau