Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab Batuk Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 29/11/2020, 20:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber WebMD,NHS

KOMPAS.com - Batuk darah bisa mengkhawatirkan, tetapi bisa juga bukan pertanda masalah serius jika Anda masih muda dan sehat.

Batuk berdarah lebih menjadi perhatian jika terjadi pada orang tua, terutama mereka yang merokok.

Istilah medis untuk batuk darah adalah hemoptisis.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

Ketika mengalami hemoptisis, seseorang bisa menunjukkan batuk darah merah cerah dalam jumlah kecil atau dahak berlumuran darah berbusa.

Darah tersebut biasanya keluar dari paru-paru dan sering kali merupakan akibat dari batuk berkepanjangan atau infeksi dada.

Sementara, jika darah berwarna gelap dan mengandung sedikit makanan atau terlihat seperti bubuk kopi, itu mungkin berasal dari sistem pencernaan.

Kondisi ini adalah masalah yang lebih serius dan seseorang harus segera pergi ke rumah sakit apabila mengalaminya.

Penyebab batuk berdarah

Merangkum NHS, ada banyak kondisi yang dapat menjadi penyebab batuk berdarah

Beberapa di antaranya yakni:

1. Batuk parah yang berkepanjangan

Batuk parah yang berkepandangan dapat menyebabkan batuk berdahak.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa mengakibatkan tenggorokan atau saluran pernapasan terluka atau mengalami iritasi hingga berdarah.

Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan

2. Infeksi paru-paru

Infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.

Infeksi paru-paru lebih mungkin terjadi jika dahak berubah warna atau berisi nanah, disertai demam, dan merasakan sesak di dada

3. Bronkiektasis

Bronkiektasis terjadi ketika saluran udara paru-paru melebar dan menebal secara abnormal, sehingga muncul penumpukan lendir dan bakteri berlebih.

Kondisi medis ini lebih mungkin terjadi jika seseorang juga mengalami mengi atau sesak napas.

Baca juga: Penyebab TBC yang Perlu Diwaspadai

4. Emboli paru (gumpalan darah di paru-paru)

Embol paru biasanya menyebabkan juga sesak napas dan nyeri dada secara tiba-tiba.

5. Edema paru (cairan di paru-paru)

Pada kasus edema paru, dahak yang ditemukan biasanya akan berwarna merah muda dan berbusa. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dengan masalah jantung yang sudah ada sebelumnya.

6. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru lebih mungkin terjadi jika seseorang berusia di atas 40 tahun dan menjadi perokok.

7. Tuberkulosis (TBC)

TB adalah penyakit paru-paru akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. 

TB termasuk infeksi paru-paru parah yang berhubungan dengan demam dan berkeringat di malam hari.

Untuk pengobatannya, diperlukan pemberian antibiotik jangka panjang.

Baca juga: 5 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai

8. Kanker tenggorokan

Siapa pun bisa terkena kanker esofagus. Tapi, tidak selalu jelas apa penyebabnya.

Seseorang lebih mungkin menderita kanker tenggorokan jika:

  • Berusia di atas 75 tahun, ini tidak umum terjadi pada orang di bawah 45 tahun
  • Adalah seorang pria
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit refluks asam parah atau gastro-oesophageal reflux jangka panjang, atau kondisi yang disebut esofagus Barrett

9. Bronkitis

Bronkitis adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan utama dari paru-paru atau yang disebut dengan bronkus.

Akibat penyakit ini adalah akan terjadi peradangan atau inflamasi yang kemudian akan menimbulkan gejala yang mengganggu pernapasan.

Salah satu gejala yang bisa muncul pada bronkitis kronis adalah batuk berdarah. 

Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Batuk parah yang berkepanjangan, infeksi paru-paru, dan bronkiektasis merupakan penyebab umum batuk berdarah.

Sedangkan, kondisi lainnya termasuk penyebab batuk darah yang kurang umum.

Untuk diketahui, terkadang, mimisan parah atau pendarahan dari mulut atau tenggorokan dapat pula menyebabkan keluarnya darah di air liur saat batuk.

Karena kebanyakan penyebab batuk berdarah adalah kondisi medis serius, kiranya baik bagi siapa saja untuk bisa segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalaminya.

Melansir WebMD, jika Anda batuk darah, dokter pada umumnya akan melakukan satu atau lebih dari tindakan berikut:

  • Menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik untuk mengumpulkan petunjuk guna mengidentifikasi penyebabnya
  • Rontgen dada untuk dapat menunjukkan apakah ada massa di dada atau area cairan atau kemacetan di paru-paru 
  • CT-scan, yakni dengan gambar detail dari bagian dalam dada, tes ini mungkin dapat mengungkapkan beberapa penyebab batuk darah.
  • Bronkoskopi, di mana dokter menjalankan tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya, yang disebut bronkoskop, melalui hidung atau mulut dan masuk ke tenggorokan dan saluran udara
  • Complete blood count (CBC) untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan merah dalam darah Anda, bersama dengan trombosit (sel yang membantu pembekuan darah)
  • Urinalisis karena beberapa penyebab hemoptisis juga terlihat pada tes urine sederhana ini
  • Profil kimia darah untuk mengukur elektrolit dan seberapa baik ginjal bekerja
  • Tes koagulasi. Perubahan pada kemampuan darah untuk menggumpal dapat menyebabkan pendarahan dan batuk darah
  • Tes gas darah arteri untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Tingkat oksigen bisa rendah pada orang yang batuk darah
  • Pulse oximetry untuk menguji tingkat oksigen dalam darah

Perawatan untuk hemoptisis bergantung pada seberapa banyak darah yang keluar saat batuk dan apa penyebabnya.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau