Akibatnya, tindak lanjut bisa terhambat dan perawatan atau pengobatan bisa jadi tidak lengkap.
Satu-satunya tes cepat dan murah yang saat ini tersedia terkait PMS adalah untuk sifilis dan HIV.
Tes ini akurat, yakni dapat memberikan hasil dalam 15 hingga 20 menit dan mudah digunakan dengan sedikit pelatihan.
Tes sifilis cepat telah terbukti meningkatkan jumlah wanita hamil yang dites untuk sifilis. Namun, upaya yang lebih besar masih diperlukan di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memastikan bahwa semua wanita hamil menerima tes sifilis.
Beberapa tes cepat untuk penyakit menular seksual lain sedang dikembangkan dan memiliki potensi untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan PMS.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?
Vaksin yang aman dan sangat efektif tersedia untuk dua penyakit menular seksual, yakni hepatitis B dan HPV.
Vaksin ini mewakili kemajuan besar dalam pencegahan PMS.
Vaksin melawan hepatitis B dimasukkan dalam program imunisasi bayi di 95 persen negara dan mencegah jutaan kematian akibat penyakit hati kronis dan kanker setiap tahun.
Sejak Oktober 2018, vaksin HPV tersedia sebagai bagian dari program imunisasi rutin di 85 negara.
Vaksinasi HPV dapat mencegah kematian jutaan wanita selama dekade berikutnya di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana sebagian besar kasus kanker serviks terjadi, jika cakupan vaksinasi tinggi (lebih dari 80 persen) pada wanita muda (usia 11-15) dapat tercapai.
Penelitian untuk mengembangkan vaksin melawan herpes dan HIV sedang dikembangkan, dengan beberapa kandidat vaksin dalam pengembangan klinis awal.
Menurut WHO, penelitian vaksin untuk klamidia, gonore, sifilis dan trikomoniasis sedang dalam tahap awal perkembangan.
Intervensi biomedis lain untuk mencegah beberapa PMS termasuk sunat pria dewasa dan mikrobisida.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Perawatan efektif saat ini tersedia untuk beberapa PMS.
Bagaimana saja saja caranya?
Resistensi antimikroba (AMR) dari PMS, khususnya gonore terhadap antibiotik telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir dan mengurangi pilihan pengobatan.
Program Surveilans AMR Gonococcal (GASP) saat ini telah menunjukkan tingkat resistensi kuinolon yang tinggi, meningkatkan resistensi azitromisin, dan resistensi yang muncul dari sefalosporin spektrum luas.
Munculnya penurunan kerentanan gonore terhadap sefalosporin spektrum luas bersama dengan AMR sudah terbukti pada penisilin, sulfonamida, tetrasiklin, kuinolon, dan makrolida, sehingga membuat gonore menjadi organisme yang resisten terhadap berbagai obat.
Meskipun jarang, resistensi antimikroba untuk PMS lain tetap saja ada, membuat pencegahan dan pengobatan yang tepat menjadi penting.
Baca juga: 4 Cara Penularan HIV/AIDS dan Efektivitasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.