KOMPAS.com - Cuaca yang dingin juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan organ mata kita.
Dokter spesialis mata dari Cleveland Clinic, Rishi P. Singh, cuaca dingin membuat mata rentan mengalami konjungtivitis.
Konjungtivitis adalah infeksi mata yang menyebabkan radang konjungtivita atau jaringan yang melapisi bagian dalam kelopak mata.
Konjungtivitis bisa membuat mata terlihat merah. Biasanya, kondisi ini terjadi karena inveksi virus dan bakteri.
Konjungtivitis juga bisa dipicu oleh alergen atau iritan, seperti asap, klorin, atau kotoran.
Baca juga: Meski Kaya Gizi, Mengapa Susu Sapi Tak Bisa Diberikan Pada Bayi?
Menurut Singh, cuaca yang dingin, seperti yang sering terjadi di musim hujan, juga membuat kita rentan mengalami pilek atau flu.
Konjungtivitis juga bisa ditularkan dengan mudah oleh orang yang mengalami pilek dan flu.
"Anda bisa mengalami penyekit ini setelah bersentuhan dengan orang yag terinfeksi atau permukaan benda yang terkontaminasi," ucap Singh.
Jikakit aterinfeksi, kita juga dapat menyebarkannya ke orang lain. Saat cuaca dingin, orang-orang biasanya kurang terpapar sinar matahari.
Kondisi ini bisa memicu kekurangan vitamin D, yang membuat kita rentan mengalami penurunan sistem imun.
Hal terpenting untuk mencegah konjungtivitis atau menularkannya ke orang lain adalah dengan sering mencuci tangan dan hindari menyentuh area mata.
Infeksi konjungtivitis dapat berlangsung dari 10 hari hingga dua minggu.
“Tetapi Anda harus menemui dokter jika mengalami peradangan atau gejala seperti kemerahan, keluarnya cairan, mata berair atau nyeri yang tidak kunjung hilang,” saran Singh.
Bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, ada banyak pilihan pengobatan untuk konjungtivitis.
"Dalam kasus ringan atau sedang, dokter merekomendasikan kompres dingin dan air mata buatan bebas pengawet," kata Singh.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Tes Covid-19, Mana yang Paling Akurat?
Untuk tingkat kasus yang parah, dokltr bisa memberikan obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi.
"Jika Anda mengalami konjungtivitis, sebaiknya hindari berkumpul dnegan orang lain agar tidak menularkannya," ucap Singh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.