Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herpes pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 08/12/2020, 10:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Bayi dapat disusui saat menerima pengobatan, kecuali jika ibu memiliki luka herpes di sekitar putingnya.

Jika sang ibu juga memakai pengobatan antivirus, ini dapat dikeluarkan melalui ASI-nya, tetapi tidak dianggap membahayakan bayi.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (3): Belum Ada Pengobatan Sempurna, tapi Vaksin Mahal

Sebenarnya seberapa serius herpes pada bayi?

Terkadang herpes neonatal hanya akan menyerang mata, mulut, atau kulit bayi.

Dalam kasus ini, kebanyakan bayi akan sembuh total dengan pengobatan antivirus.

Namun, beda cerita jika jika infeksi herpes sudah menyebar ke organ bayi.

Melansir Mayo Clinic, penyakit herpes juga dapat mempengaruhi organ vital bayi, termasuk:

  • Paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas dan gangguan pernapasan
  • Ginjal
  • Hati yang bisa menyebabkan penyakit kuning
  • Sistem saraf pusat (SSP) yang bisa menyebabkan kejang, syok, dan hipotermia

HSV juga dapat menyebabkan kondisi berbahaya yang dikenal sebagai ensefalitis, peradangan otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

Hampir sepertiga bayi dengan herpes neonatal jenis ini akan meninggal, bahkan setelah mereka diobati.

Jika herpes yang meluas tidak segera ditangani, besar kemungkinan bayi akan meninggal.

Baca juga: 4 Cara Penularan HIV/AIDS dan Efektivitasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau