KOMPAS.com - Kencing dengan urine berbusa umumnya terjadi saat kecepatan semburan aliran buang air kecil terlalu kencang.
Seperti halnya air yang berbusa saat keluar dari keran yang dibuka maksimal, urine juga akan berbusa apabila alirannya cukup cepat. Kondisi tersebut normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, Anda perlu waspada apabila kencing dengan urine berbusa sering terjadi, bahkan saat semburan buang air kecil perlahan-lahan. Hal itu bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu.
Baca juga: Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal
Berikut beberapa kondisi medis penyebab kencing berbusa dan cara mengatasinya.
Melansir Medical News Today, kencing berbusa terkadang artinya dehidrasi atau kekurangan cairan.
Selain urine berbusa, dehidrasi ditandai dengan urine yang berwarna pekat atau gelap.
Jika kencing dengan urine berbusa terkait dehidrasi, cara mengatasinya yakni minum banyak air putih dan cairan lain sampai urine berwarna bening atau nyaris transparan.
Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai
Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring protein di dalam darah. Protein bertugas menjaga keseimbangan cairan.
Jika ginjal tidak dalam kondisi prima, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urine. Protein urine ini menyebabkan kencing berbusa.
Selain urine berbusa, tanda penyakit ginjal tahap awal lainnya yakni kulit gatal tanpa sebab jelas, mual, sesak napas, beberapa bagian tubuh bengkak, sering kencing, lemas, dan muntah.
Apabila Anda mengalami beberapa tanda penyakit ginjal di atas, segera konsultasikan ke dokter.
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, sampai tes urine.
Jika hasilnya mengarah pada penyakit ginjal, dokter akan meresepkan sejumlah obat sebagai cara mengatasi penyakitnya.
Selain itu, penderita juga perlu melakukan perubahan gaya hidup seperti makan makanan sehat rendah natrium, mengontrol tekanan darah dan gula darah, rutin berolahraga, dan tidak merokok.
Apabila penyakit ginjal sudah parah dan ginjal tidak berfungsi dengan baik, dokter umumnya menyarankan cuci darah.
Baca juga: 10 Penyebab Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja
Penyebab kencing dengan urine berbusa lainnya yakni diabetes. Saat kadar gula darah tinggi, urine seseorang bisa berbuih.
Seperti halnya protein, glukosa atau gula adalah molekul besar. Jika kadar glukosa tinggi, ginjal kesulitan menyaring molekul besar.
Akibatnya, ginjal mengeluarkan kelebihan glukosa dan protein lewat urine dan kencing jadi berbusa.
Selain urine berbusa, gejala diabetes lainnya yakni pandangan kabur, mulut kering, sering haus, sering kencing, mudah lapar, kulit gatal, dan kelelahan tanpa sebab jelas.
Cara mengatasi kencing berbusa terkait diabetes perlu mengontrol kadar gula darah.
Penderita perlu rutin mengecek kadar gula darah dan mengonsumsi obat untuk menurunkan glukosa darah.
Baca juga: Kenapa Jadi Sering Kencing setelah Minum Air Putih?
Melansir Healthline, penyakit ini membuat air mani pria yang seharusnya dikeluarkan dari penis kembali ke kandung kemih. Ejakulasi retrogade menyebabkan pria mengalami orgasme kering.
Ejakulasi retrogade sebenarnya tidak perlu diobati, kecuali jika pria sedang menjalani program kesuburan untuk memiliki momongan.
Cara mengatasi kencing berbusa terkait ejakulasi retrogade bisa dilakukan terapi obat.
Sejumlah obat untuk masalah kesehatan pria ini dapat menutup leher kandung kemih, sehingga air manit tidak berbalik masuk kembali ke kandung kemih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.