Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/12/2020, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

11. Irama jantung tidak teratur (aritmia)

Melansir Health Line, aritmia alias irama jantung tidak teratur juga bisa menjadi penyebab jantung bengkak yang perlu diwaspadai.

Saat jantung berdetak dengan tempo yang tidak normal, darah bisa terpompa balik ke dalam jantung dan merusak bagian ototnya.

Baca juga: 9 Tanda Penyakit Jantung Selain Nyeri Dada Sebelah Kiri

12. Kondisi bawaan

Kardiomegali kongenital adalah kelainan jantung yang dialami sejak lahir.

Penyakit jantung bawaan yang menyebabkan gejala ini meliputi:

  • Cacat septum atrium (kebocoran bilik jantung), yakni terdapat lubang di dinding yang memisahkan dua ruang atas jantung
  • Cacat septum ventrikel atau terdapat lubang di dinding yang memisahkan dua ruang bawah jantung
  • Koarktasio aorta atau penyempitan aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh
  • Patent ductus arteriosus, yakni terdapat lubang di aorta
  • Anomali Ebstein, yakni masalah dengan katup yang memisahkan dua bilik kanan jantung (atrium dan ventrikel)
  • Tetralogy of Fallot (TOF), yakni kombinasi cacat lahir yang mengganggu aliran normal darah melalui jantung

Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu

Faktor risiko pembengkakan jantung

Seseorang lebih mungkin terkena kardiomegali jika berisiko terkena penyakit jantung.

Faktor risikonya, meliputi:

  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Mengalami obesitas
  • Gaya hidup kurang gerak
  • Punya riwayat keluarga, yakni memiliki orangtua atau saudara kandung dengan pembengkakan jantung
  • Pernah mengalami serangan jantung masa lalu
  • Mengalami gangguan metabolisme, seperti penyakit tiroid
  • Penggunaan narkoba atau alkohol yang berlebihan 

Diagnosis pembengkanan jantung

Melansir WebMD, diagnosis jantung bengkak dapat dilakukan dokter dimulai dengan pemeriksaan fisik dan diskusi tentang gejala yang dialami pasien.

Sejumlah tes berbeda kemudian dapat memeriksa struktur dan fungsi jantung.

Rontgen dada mungkin merupakan tes pertama yang akan dilakukan dokter karena dapat menunjukkan apakah jantung membesar atau tidak.

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Sementara, tes berikut ini dapat membantu dokter menemukan penyebab jantung bengkak:

  • Ekokardiogram (EKG) menggunakan gelombang suara untuk mencari masalah dengan bilik jantung
  • Elektrokardiogram memantau aktivitas listrik di jantung. Ini dapat mendiagnosis irama jantung dan iskemia yang tidak teratur
  • Tes darah untuk memeriksa zat dalam darah yang diproduksi oleh kondisi yang menyebabkan jantung membengkak, seperti penyakit tiroid
  • Tes yang melibatkan berjalan di atas treadmill atau mengayuh sepeda statis, sementara ritme jantung dan pernapasan dipantau. Ini dapat menunjukkan seberapa keras jantung bekerja selama berolahraga
  • CT-scan menggunakan X-ray untuk menghasilkan gambar detail jantung dan struktur lain di dada. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis penyakit katup atau peradangan
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggunakan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menghasilkan gambar jantung 

Baca juga: 6 Penyebab Penyakit Jantung pada Anak Muda

Tes kelainan jantung dalam kehamilan

Selama kehamilan, dokter dapat menggunakan tes yang disebut ekokardiogram janin untuk mendiagnosis kelainan jantung pada bayi yang belum lahir.

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung bayi.

Dokter mungkin merekomendasikan ekokardiogram janin jika ibu hamil memiliki riwayat keluarga kardiomegali atau kelainan jantung, atau jika bayi memiliki kelainan genetik seperti Down syndrome.

Cara mengobati pembengkakan jantung

Dokter dapat meresepkan rencana perawatan untuk kondisi yang menyebabkan jantung membengkak.

Sebagai contoh:

  • Tekanan darah tinggi: penghambat ACE, penghambat reseptor angiotensin (ARB), dan penghambat beta
  • Detak jantung tidak teratur: obat anti aritmia, alat pacu jantung, dan implan cardioverter-defibrillator (ICD)
  • Masalah katup jantung: operasi untuk memperbaiki atau mengganti katup yang rusak
  • Arteri koroner menyempit: intervensi koroner perkutan, pencangkokan bypass arteri koroner (CABG), dan nitrat
  • Gagal jantung: diuretik, beta-blocker, inotropik, dan pada sebagian kecil orang, alat bantu ventrikel kiri (LVAD)

Prosedur lain dapat memperbaiki kelainan jantung bawaan.

Jika Anda mencoba beberapa perawatan dan tidak berhasil, Anda mungkin memerlukan transplantasi jantung.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau