KOMPAS.com – Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah istilah untuk menjelasakan berbagai cacat lahir yang memengaruhi cara kerja normal jantung.
Istilah “bawaan” berarti kondisi ini ada sejak lahir.
Sebagian besar kasus diperkirakan terjadi ketika sesuatu memengaruhi perkembangan jantung selama 6 minggu pertama kehamilan.
Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Ini adalah saat jantung berkembang dari struktur sederhana seperti tabung menjadi bentuk yang lebih menyerupai jantung yang terbentuk sempurna.
Meskipun beberapa hal diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan, tapi tetap saja tidak ada penyebab jelas yang teridentifikasi dalam banyak kasus.
Melansir NHS, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak menderita penyakit jantung bawaan.
Beberapa di antaranya, yakni:
1. Kondisi genetik
Beberapa kondisi kesehatan genetik yang diwarisi bayi dari salah satu atau kedua orangtuanya dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan.
Juga diketahui bahwa beberapa jenis penyakit jantung bawaan diturunkan dalam keluarga.
Down syndrome adalah kondisi genetik yang paling dikenal luas yang dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan.
Baca juga: Ciri Nyeri Dada yang Mengarah pada Gejala Penyakit Jantung Koroner
Anak-anak dengan down syndrome dilahirkan dengan berbagai kecacatan akibat kelainan genetik.
Sekitar setengah dari semua anak dengan down syndrome memiliki penyakit jantung bawaan.
Dalam banyak kasus, ini adalah jenis cacat septum.
Kondisi genetik lain yang terkait dengan penyakit jantung bawaan meliputi:
2. Diabetes ibu
Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan dibandingkan wanita yang tidak menderita diabetes.
Baca juga: 4 Gejala Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Peningkatan risiko ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Ini tidak berlaku untuk diabetes gestasional, yang dapat berkembang selama kehamilan dan biasanya menghilang begitu bayi lahir.
Peningkatan risiko tersebut diduga disebabkan oleh tingginya kadar hormon insulin dalam darah, yang dapat mengganggu perkembangan normal janin (tahap awal perkembangan bayi di dalam rahim).
3. Konsumsi alkohol
Jika seorang wanita hamil minum terlalu banyak alkohol selama kehamilan, ini dapat menimbulkan efek racun pada jaringan janin. Ini dikenal sebagai sindrom alkohol janin.
Anak-anak dengan sindrom alkohol janin sering mengalami penyakit jantung bawaan, paling sering adalah mengalami kelainan septum ventrikel atau atrium.
Oleh sebab itu, wanita hamil dianjurkan tidak boleh minum alkohol.
4. Rubella pada ibu
Rubella (campak Jerman) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini biasanya bukan infeksi serius untuk orang dewasa atau anak-anak, tetapi dapat sangat mempengaruhi bayi yang belum lahir jika ibu mengembangkan infeksi rubella selama 8 hingga 10 minggu pertama kehamilan.
Baca juga: Berbagai Jenis Vaksin yang Diperlukan oleh Anak-anak
Infeksi rubella dapat menyebabkan beberapa cacat lahir, termasuk penyakit jantung bawaan.
Semua wanita usia subur harus divaksinasi rubella.