2. Tahap 2
Pada tahap kedua, tubuh telah kehilangan hingga 30 persen atau 1.500 ml darah.
Pada tahapan ini, seseorang mungkin akan mengalami gejala syok hipovolemik, seperti:
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
3. Tahap 3
Pada tahap 3, orang dengan syok hipovolemik akan mengalami kehilangan darah 30 sampai 40 persen atau 1.500 sampai 2.000 ml.
Tanda atau gejala yang bisa dialami pada tahapan syok hipovolemik ini, di antaranya yakni:
4. Tahap 4
Seseorang dengan syok hipovolemik stadium 4 akan menghadapi situasi kritis.
Mereka akan mengalami kehilangan volume darah lebih dari 40 persen, atau 2.000 ml.
Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Darah?
Tanda dan gejala hipovolemik yang mungkin akan terjadi pada tahap 4, yakni:
Merangkum Health Line, syok hipovolemik pada dasarnya terjadi akibat kehilangan darah atau cairan yang signifikan dan tiba-tiba di dalam tubuh.
Kehilangan darah sebesar ini dapat terjadi antara lain karena:
Selain kehilangan darah yang sebenarnya, kehilangan cairan tubuh dapat juga menyebabkan penurunan volume darah.
Ini dapat terjadi dalam kasus:
Darah membawa oksigen dan zat penting lainnya ke organ dan jaringan.
Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Ketika perdarahan hebat terjadi, tidak ada cukup darah dalam sirkulasi agar jantung menjadi pompa yang efektif.
Begitu tubuh kehilangan zat-zat ini lebih cepat daripada yang bisa menggantikannya, organ-organ dalam tubuh mulai mati dan gejala syok hipovolemik pun muncul.
Tekanan darah yang merosot bisa mengancam jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.