Sedangkan cara tertular tetanus yang lebih jarang terjadi, meliputi:
Baca juga: 14 Penyebab Nyeri Bahu dan Cara Mengobatinya
Perlu diingat, tetanus tidak menular dari orang ke orang.
Infeksi terjadi di seluruh dunia, tetapi lebih sering terjadi di daerah beriklim panas dan lembab dengan tanah yang subur.
Infeksi tetanus juga lebih umum di daerah padat penduduk.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa gejala tetanus, seperti otot kaku dan kejang yang menyakitkan.
Tidak seperti banyak penyakit lainnya, tetanus pada umumnya tidak didiagnosis melalui tes laboratorium.
Namun, dokter mungkin masih melakukan tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan penyakit dengan gejala serupa. Ini termasuk meningitis, infeksi bakteri yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, atau rabies, infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak.
Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Saat Diare?
Dokter juga akan mendasarkan diagnosis tetanus pada riwayat imunisasi.
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena tetanus jika belum diimunisasi atau jika terlambat mendapatkan suntikan penguat.
Perawatan tetanus tergantung pada tingkat keparahan gejala tenanus atau ciri-ciri tetanus yang dialami.
Tetanus biasanya diobati dengan berbagai terapi dan pengobatan, seperti:
Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan yang disebut debridement dapat digunakan untuk mengangkat jaringan mati atau terinfeksi.
Jika seseorang dengan tetanus mengalami kesulitan menelan dan bernapas, mereka mungkin memerlukan tabung pernapasan atau ventilator, yakni mesin yang memindahkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.