Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Gangren, Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Amputasi

Kompas.com - 02/01/2021, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Gangrene atau gangren adalah kondisi jaringan tubuh yang mati akibat kurang mendapatkan pasokan darah atau terkena infeksi bakteri serius.

Gangren biasanya memengaruhi ekstremitas atau anggota gerak, seperti jari kaki, jari tangan, dan tungkai.

Tetapi, kondisi medis ini juga dapat terjadi pada otot dan organ dalam.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

Peluang seseorang untuk mengembangkan gangren akan lebih besar jika memiliki kondisi mendasar yang dapat merusak pembuluh darah dan memengaruhi aliran darah, seperti penyakit diabetes atau arteri yang mengeras (aterosklerosis).

Melansir Health Line, gangren terkadang dapat diobati tanpa komplikasi serius, terutama jika terdeteksi lebih awal.

Namun, dalam beberapa kasus yang serius, gangren bisa memburuk, sehingga dapat mengarah ke amputasi, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.

Gangren bahkan bisa berakibat fatal bagi beberapa individu. Hal ini mungkin terjadi jika:

  • Seseorang memiliki masalah medis serius lainnya yang mempersulit perawatan
  • Area gangren menutupi sebagian besar tubuh
  • Pengobatan tidak diberikan cukup cepat

Mengingat bahayanya, maka penting untuk dapat mengenal beragam gejala gangren sebagai langkah deteksi dini penyakit ini.

Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit

Gejala gangren

Melansir Mayo Clinic, ketika gangren memengaruhi kulit Anda, tanda dan gejalanya mungkin termasuk:

  1. Perubahan warna kulit mulai dari pucat hingga biru, ungu, hitam, seperti perunggu atau merah, tergantung pada jenis gangren yang dimiliki
  2. Pembengkakan atau pembentukan lepuh berisi cairan di kulit
  3. Garis yang jelas antara kulit yang sehat dan rusak
  4. Nyeri hebat yang tiba-tiba diikuti dengan rasa mati rasa
  5. Keluarnya cairan berbau tidak sedap karena luka
  6. Kulit tipis, berkilau, atau kulit tanpa rambut
  7. Kulit yang terasa dingin saat disentuh

Jika Anda memiliki jenis gangren yang memengaruhi jaringan di bawah permukaan kulit, seperti jenis gangren gas atau gangren internal, Anda mungkin akan memperhatikan kondisi seperto:

  • Jaringan yang terkena bengkak dan sangat nyeri
  • Mengalami demam ringan dan pada umumnya merasa tidak enak badan

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Kering secara Alami

Kondisi yang disebut syok septik dapat terjadi jika infeksi bakteri yang berasal dari jaringan gangren menyebar ke seluruh tubuh.

Tanda dan gejala syok septik meliputi:

  • Tekanan darah rendah
  • Demam, mungkin, meskipun suhu juga bisa lebih rendah dari biasnaya 37 derajal Celcius
  • Denyut jantung cepat
  • Sakit kepala ringan
  • Sesak napas
  • Kebingungan

Lantas, kapan harus ke dokter?

Gangren adalah kondisi serius dan membutuhkan perawatan segera.

Oleh sebab itu, hubungi dokter segera jika Anda mengalami nyeri yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan di area mana pun di tubuh Anda bersama dengan satu atau lebih dari tanda dan gejala berikut:

  • Demam terus menerus
  • Perubahan kulit, termasuk perubahan warna, rasa hanyat, bengkak, lecet atau lesi yang tidak mau hilang
  • Keluarnya cairan berbau tidak sedap karena luka
  • Nyeri tiba-tiba di lokasi operasi atau trauma baru-baru ini
  • Kulit yang pucat, keras, dingin dan mati rasa

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat Secara Alami

Halaman:

Terkini Lainnya
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau