KOMPAS.com - Organ reporduksi wanita juga rawan terkena kanker seperti kanker serviks dan kanker ovarium.
Dua jenis kanker tersebut umumnya menyebabkan gejala yang berbeda. Akan tetapi, banyak dari gejala tersebut yang mirip sehingga menyebabkan keterlambatan penanganan.
Itu sebabnya, wanita perlu rutin memeriksakan diri untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Membedakan kanker serviks dan kanker ovarium memang memerlukan penanganan ahli.
“Secara keseluruhan, gejala yang mengindikasikan kanker ovarium seringkali sulit untuk didiagnosis,” Mariam AlHilli, spesialis Obstetri dan ginekologi.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Vagina yang Baik Dilakukan
Untuk mendiagnosis apakah gejala Anda jinak atau bersifat kanker, dokter Anda kemungkinan akan melakukan serangkaian tes seperti pemeriksaan panggul, biopsi, atau CT scan.
Namun, beberapa perbedaan gejala kanker serviks dan ovarium yang sangat mencolok, antara lain:
Pendarahan pascamenopause bisa terjadi karena kanker endometrium. Lebih dari 90 persen wanita yang terdiagnosis kanker endometrium juga mengalami perdarahan pascamenopause sebagai gejala awal.
Setiap pendarahan abnormal atau perdarahan pasca menopause harus segera mendapatkan evaluasi dokter.
Namun, pendarahan pasca menopause juga bisa tanda kanker serviks.
Setiap terjadinya pendarahan yang tidak normalbisamenjadi tanda awal kanker endometrium atau serviks.
"Pendarahan yang lebih berat dari periode menstruasi atau menstruasi yang tidak teratur juga perlu segera di selidiki," kata AlHilli.
Wanita juga disarankan menemui dokter jika mengalami pendarahan usai berhubungan seksual atau mengalami pendarahan di antara masa menstruasi.
Nyeri panggul yang terus-menerus dan rasa tidak nyaman juga bisa menjadi tanda potensial kanker ovarium.
Gangguan pencernaan seperti penumpukan gas, gangguan pencernaan, tekanan, kembung, dan kram juga dapat mengindikasikan kanker ovarium.
Baca juga: Olahraga di Usia Senja Tingkatkan Risiko Cedera, Begini Solusinya