KOMPAS.com - Apa yang kita konsumsi memainkan peranan besar dalam kesehatan tubuh kita, termasuk melindungi diri kita dari stroke.
Menurut praktisi kesehatan bersertifikat, Susan Jaeger, memilih makanan dengan baik dapat mengurangi risiko penumpukan kolesterol di arteri, dan penyumbatan ini yang menjadi penyebab utama stroke.
"Dengan menghindari makanan pemicu stroke, kita juga bisa terhindar dari penyakit kronis tersebut," ucapnya.
Baca juga: Berapa Orang yang Harus Divaksin Agar Pandemi Berakhir?
Berikut tips memilih makanan agar terhindari dari stroke:
Cara ini membantu mengurangi asupan kolesterol, lemak "jahat", dan mengontrol natrium tubuh tanpa membuat kita merasa lapar.
Namun, banyak orang justru mengonsumsi sayur dan buah dengan cara salah.
“Anda mungkin berpikir telah melakukan hal yang sehat dengan memesan salad di restoran,” kata Jaeger.
“Tapi jika itu penuh dengan daging, keju dan saus,asupan kalori, lemak, dan garam yang kita konsumsi tetap saja tinggi. Semua itu bisa meningkatkan risiko stroke," tambahnya.
Penelitian juga membuktikan, konsumsi pemanis buatan yang tingigi dapat meningkatkan risiko stroke.
Jadi, hindari konsumsi buah kalengan karena seringkali dikemas dengan pemanis buatan.
Makanan yang digoreng kayaakan kolesterol dan bisa meningkatkan risiko stroke. Sebaiknya, cobalah memanggang dan mengukus makanan daripada menggorengnya.
Batasi pula konsumsi mentega dan daging merah karena kandungan kolsterolnya juga tinggi dan bisa meningkatkan risiko stroke.
Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda - jenis lemak sehat - yang dapat meningkatkan kadar kolesterol "baik".
Omega 3 juga telah terbukti membantu mencegah stroke. Untuk mendapatkan asupan omega 3, kita bisa mengonsumsi ikan, biji rami, dan telur.
The American Heart Association merekomendasikan kita untuk mengonsumsi minimal dua porsi ikan berlemak setiap minggu seperti salmon, mackerel, dan sarden, untuk memenuhi asupan omega 3.
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama stroke.
Batasi asupan alkohol minimal dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas sehari untuk wanita.
Baca juga: 4 Manfaat Sering Gonta-ganti Menu Makan
Menurut American Heart Association, batas asupan garam dalam sehari maksimal 1.500 miligram sehari.
Untuk menambah citarasa masakan, kita bisa mengganti garam dengan bumbu dalam masakan.
Selain itu, batasi juga makanan cepat saji atau olahan seperti pizza, sup kalengan, roti, saus, atau daging olahan.
Jenis makanan trsebut kerap mengandung kadar natrium yang tinggi. Jika memesan makanan direstoran, kita juga bisa meminta untuk mengurangi pemakaian garam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.