Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Fobia, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/01/2021, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Fobia adalah rasa takut terus-menerus, berlebihan, tidak realistis pada objek, oktivitas, atau situasi tertentu.

Orang dengan fobia sebisa mungkin mencoba menghindari segala pemicu rasa takutnya.

Jika dipaksa berhadapan dengan pemicu rasa takutnya, penderita fobia bisa merasakan kecemasan dan stres luar biasa.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu fobia, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Baca juga: Takut Jarum Suntik Berlebihan, Waspadai Trypanophobia

Apa itu fobia?

Dilansir dari Mind, fobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang dapat menyerang siapa saja.

Masalah kesehatan mental ini muncul saat penderita berhadapan dengan sumber ketakutannya.

Sebagai contoh, orang dengan fobia ketinggian bisa takut berlebihan saat harus berada di tempat yang tinggi. Bahkan, ada orang yang enggan melihat pemandangan dari balik jendela di dalam gedung tinggi.

Ada juga orang yang fobia jarum suntik. Mereka bisa gemetaran, pusing, sampai pingsan saat disuntik.

Sejumlah penderita fobia juga bisa merasakan kecemasan yang ekstrem hanya dengan memikirkan atau membicarakan situasi atau objek pemicu rasa takutnya.

Baca juga: Apa itu Borderline Personality Disorder?

Rasa takut pada fobia berbeda dengan ketakutan biasa. Rasa takut menjadi fobia apabila:

  • Ketakutan tidak masuk akal, atau tidak sebanding dengan bahaya
  • Berlangsung lebih dari enam bulan
  • Berdampak signifikan dengan cara menjalani keseharian

Dalam kasus yang ekstrem, fobia bisa sampai memengaruhi pekerjaan, tempat tinggi, sampai kegiatan sosial.

Melansir Harvard Health Publishing, terdapat tiga jenis fobia yang utama, yakni:

  • Fobia spesifik pada sesuatu; misalkan takut anjing, ular, kucing, kalajengking, tanaman, dll. Ada juga orang yang takut orang seperti badut, dokter, dokter gigi. Atau takut tempat gelap, ketinggian, lembap.
  • Fobia sosial; misalkan takut dipermalukan, takut dihakimi, tidak nyaman saat bertemu banyak orang.
  • Agorafobia; takut saat berada di tempat umum jadi sampai menghindari pergi ke mal, bioskop, nonton konser, sampai naik transportasi umum.

Fobia pada anak-anak paling sering muncul saat berusia lima sampai sembilan tahun. Fobia ini umumnya berlangsung sebentar.

Fobia dapat bertahan selama bertahun-tahun saat dialami orang berusia 20 tahunan. Fobia ini umumnya tidak bisa sembuh sendiri tanpa diobati.

Fobia pada orang dewasa dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lain seperti gangguan kecemasan, depresi, dll.

Baca juga: Apa itu Kleptomania?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau