KOMPAS.com - Penelitian membuktikan, tinggi badan manusia bisa berkurang seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini bisa terjadi karena osteoporosis yang kerap menyerang manusia di atas usia 50 tahun.
Osteoporis dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang secara tiba-tiba.
Penyakit ini sering terjadi tanpa gejala atau tanda-tanda khusus, sehingga kerap terdeteksi ketika sudah dalam kondisi kronis.
Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya
Umumnya, massa tulang manusia akan terus terbentuk atau bertambah sampai sekitar usia 30 tahun.
Akan tetapi, mengunjak usia 35 tahun kerusakan tulang akan lebih mudah terjadi daripada pembentukan massa tulang.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko osteoporis. Meski demikian, kita masih bisa melakukan berbagai cara untuk mencegah osteoporosis.
Sebenarnya, menurunnya tinggi badan seiring bertambahnya usia adalah hal yang normal.
Seiring waktu, cakram di antara tulang belakang manusia menjadi semakin rata atau datar.
Setelah itu, otot mulai kehilangan massa dan ruang di antara sendi menyempit, sehingga tinggi badan pun menurun.
Meski demikian, ahli reumatologi Abby G Abelson mengatakan, penurunan tinggi badan yang signifikan dapat menandakan osteoporosis.
“Banyak orang salah paham bahwa penurunan tinggi badan itu normal. Padahal, hal itu bisa jadi tanda osteoporosis,” kata Abelson.
Meski banyak obatyang terbukti ampun mengatasi patah tulang akibat osteoporosis, kita tetap perlu melakukan langkah pencegahan.
Pola makan dan gaya hidup adalah dua faktor risiko yang dapat mencegah risiko osteoporosis.
"Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi makanan kaya kalsium setiap hari dan melakukan olahraga tertatur," saran Abelson.