KOMPAS.com - Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah pembekuan darah di vena bagian dalam tubuh.
Pembekuan darah ini biasanya muncul di pembuluh darah bagian dalam kaki seperti tungkai bawah, paha, atau panggul.
Terkadang, masalah kesehatan ini juga dapat terjadi di lengan, otak, usus, hati, sampai ginjal.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru
Trombosis vena dalam dapat menghambat aliran darah yang melewati vena.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, bekuan darah ini berpotensi masuk ke aliran darah, tersangkut di pembuluh darah paru, dan memicu emboli paru.
Kondisi tersebut dapat mengancam jiwa. Selain itu, trombosis vena dalam juga dapat memicu beragam komplikasi.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, dan cara mencegah trombosis vena dalam.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-paru?
Melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa gejala trombosis vena dalam yang khas, antara lain:
Terkadang, trombosis vena dalam dapat muncul tanpa gejala yang kentara. Ada juga trombosis vena dalam yang berkembang menjadi emboli paru.
Tanda emboli paru antara lain:
Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak penderita trombosis vena dalam tidak menyadari dirinya terkena penyakit ini sampai gumpalan darah bersarang di paru-paru dan muncul emboli paru.
Segera bawa penderita ke rumah sakit apabila muncul gejala emboli paru. Pastikan juga penderita tidak mengabaikan gejala trombosis vena dalam.
Baca juga: 7 Cara Melancarkan Peredaran Darah
Segala sesuatu yang dapat menghambat aliran darah rentan menyebabkan pembekuan darah.
Penyebab trombosis vena dalam utamanya adalah kerusakan pembuluh darah vena akibat pembedahan, cedera, peradangan, atau infeksi.
Banyak faktor yang bisa jadi bagian dari penyebab trombosis vena dalam, antara lain:
Peluang seseorang terkena trombosis vena dalam lebih tinggi apabila memiliki lebih dari satu faktor risiko di atas.
Baca juga: 12 Tanda Gangguan Peredaran Darah Tak Lancar dan Penyebabnya
Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah trombosis vena dalam. Berikut beberapa di antaranya:
Penyakit trombosis vena dalam dapat diketahui lewat pemeriksaan fisik, tes darah, USG, sampai pemindaian MRI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.