KOMPAS.com – Anemia atau sering juga disebut dengan “kurang darah” adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Hal ini ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) darah yang rendah.
Padahal, hemoglobin sendiri berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibat dari kondisi ini adalah organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen.
Salah satu penyebab dari anemia adalah kekurangan zat besi. Anemia akibat hal ini kerap disebut dengan istilah anemia defisiensi besi.
Baca juga: 13 Gejala Anemia pada Remaja dan Cara Mengatasinya
Anemia defisiensi besi adalah saat tubuh manusia tidak memiliki mineral besi. Kondisi anemia ini mudah dijumpai di banyak orang.
Tubuh Anda membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Saat tidak ada cukup zat besi dalam aliran darah, tubuh Anda akan kekurangan oksigen.
Walaupun kondisi anemia defisiensi besi termasuk umum dan mudah dijumpai, tidak banyak orang yang sadar bahwa ia sedang menderita anemia.
Pada beberapa kasus, kondisi anemia ini bahkan bisa dialami seseorang selama bertahun-tahun tanpa ia sadari dan diketahui penyebabnya.
Pada wanita usia subur, anemia defisiensi besi terjadi karena zat besi hilang bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi atau saat kehamilan.
Gejala anemia defisiensi besi terkesan ringan pada awalnya. Oleh sebab itu, gejalanya sering diabaikan.
Kondisi anemia ini baru disadari saat seseorang melakukan tes darah. Untuk itulah, Anda perlu mengenali gejala-gejala anemia defisiensi besi ini. Sebagai langkah awal untuk segera melakukan tes darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.