Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anemia Defisiensi Besi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Mencegah

Kompas.com - 29/01/2021, 20:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com – Anemia atau sering juga disebut dengan “kurang darah” adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Hal ini ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) darah yang rendah.

Padahal, hemoglobin sendiri berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibat dari kondisi ini adalah organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen.

Salah satu penyebab dari anemia adalah kekurangan zat besi. Anemia akibat hal ini kerap disebut dengan istilah anemia defisiensi besi.

Baca juga: 13 Gejala Anemia pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Anemia defisiensi besi adalah saat tubuh manusia tidak memiliki mineral besi. Kondisi anemia ini mudah dijumpai di banyak orang.

Tubuh Anda membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Saat tidak ada cukup zat besi dalam aliran darah, tubuh Anda akan kekurangan oksigen.

Walaupun kondisi anemia defisiensi besi termasuk umum dan mudah dijumpai, tidak banyak orang yang sadar bahwa ia sedang menderita anemia.

Pada beberapa kasus, kondisi anemia ini bahkan bisa dialami seseorang selama bertahun-tahun tanpa ia sadari dan diketahui penyebabnya.

Pada wanita usia subur, anemia defisiensi besi terjadi karena zat besi hilang bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi atau saat kehamilan.

Gejala anemia defisiensi besi

Gejala anemia defisiensi besi terkesan ringan pada awalnya. Oleh sebab itu, gejalanya sering diabaikan.

Kondisi anemia ini baru disadari saat seseorang melakukan tes darah. Untuk itulah, Anda perlu mengenali gejala-gejala anemia defisiensi besi ini. Sebagai langkah awal untuk segera melakukan tes darah.

Berikut ini gejala anemia defisiensi besi:

  • Rasa kelelahan yang ekstrem
  • Mudah lesu
  • Kulit pucat
  • Nyeri dada, detak jantung cepat atau sesak napas
  • Sakit kepala atau pusing
  • Tangan dan kaki dingin
  • Peradangan atau nyeri lidah
  • Kuku mudah rusak/jelek
  • Nafsu makan buruk, terutama pada bayi dan anak dengan anemia defisiensi besi

Penyebab anemia defisiensi besi

Berdasarkan riset The American Society of Hematology (ASH), kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia defisiensi besi.

Baca juga: Anemia Defisiensi Besi pada Anak: Penyebab, Cara Mengetahui, dan Mencegah

Lebih jauhnya, ada banyak penyebab mengapa orang bisa kekurangan zat besi. Berikut ini alasannya:

1. Asupan zat besi yang tidak memadai

Makan terlalu sedikit zat besi dalam waktu lama dapat menyebabkan tubuh Anda kekurangan zat besi.

Zat besi penting selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Terutama wanita hamil dan anak kecil. Mereka membutuhkan lebih banyak konsumsi makanan kaya zat besi dalam makanan.

Makanan seperti daging, telur, dan beberapa sayuran berdaun hijau mengandung zat besi tinggi dan wajib Anda konsumsi.

2. Kehamilan dan menstruasi

Pendarahan menstruasi yang banyak serta kehilangan darah saat melahirkan adalah penyebab umum anemia defisiensi besi pada wanita usia subur.

3. Pendarahan di dalam tubuh

Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan pendarahan internal. Kondisi ini kemudian menyebabkan anemia defisiensi besi.

Contohnya seperti polip di usus besar, maag di perut, atau kanker usus besar. Pemakaian pereda nyeri secara teratur seperti aspirin juga bisa menyebabkan pendarahan internal di perut.

Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui

4. Tidak mampu menyerap zat besi

Gangguan pada usus seperti penyakit atau tindakan medis bisa juga mengganggu tubuh Anda menyerap zat besi dengan baik.

Walaupun makanan Anda memiliki cukup zat besi untuk diserap tapi bila tubuh Anda tidak mampu menyerapnya, maka Anda kekurangan zat besi.

Operasi usus seperti bypass lambung atau penyakit seliak bisa mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi.

5. Kehilangan darah

Zat besi ada di dalam sel darah merah yang ada di dalam darah. Jadi, apabila Anda kehilangan darah, berarti Anda kehilangan zat besi.

Kehilangan darah yang berisiko besar kehilangan zat besi adalah kehilangan darah secara lambat dan kronis di dalam tubuh.

Cara mengobati anemia defisiensi besi

Ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi anemia defisiensi besi pada orang dewasa. Beberapa di antaranya:

1. Konsumsi suplemen zat besi

Suplemen zat besi membantu memulihkan kadar zat besi di tubuh Anda.

Idealnya, Anda meminum suplemen zat besi saat kondisi perut kosong sehingga tubuh menyerap secara maksimal. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak bisa meminum suplemen zat besi setelah makan.

Baca juga: 4 Penyebab Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diwaspadai

Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi selama beberapa bulan untuk memulihkan zat besi di tubuh Anda.

2. Perhatikan asupan makanan

Diet atau mengatur pola makan dapat membantu Anda memulihkan kadar zat besi secara alami.

Berikut ini makanan yang wajib Anda konsumsi demi pemulihan kadar zat besi:

  • Daging merah
  • Sayuran berdaun hijau tua
  • Buah kering
  • Kacang-kacangan
  • Sereal yang diperkaya zat besi

Konsumsi vitamin C juga membantu tubuh Anda menyerap zat besi. Karena itu, saat memulihkan kadar zat besi melalui suplemen dan diet, sebaiknya Anda juga mengonsumsi vitamin C juga.

3. Mengobati pendarahan

Pada kasus pendarahan internal atau kehilangan darah, tindakan pertama adalah mengobati pendarahan tersebut terlebih dahulu.

Apabila pendarahan internal tidak diatasi, maka konsumsi suplemen zat besi dan program diet akan sia-sia.

Baca juga: 10 Makanan untuk Penderita Anemia

Cara mencegah anemia defisiensi besi

Mencegah dan mengurangi risiko anemia defisiensi besi bisa dilakukan sejak dini. Cara termudah adalah dengan konsumsi makanan kaya zat besi dan vitamin C.

Bagi anak usia dini, ibu harus memastikan untuk menyusui dengan ASI atau susu formula yang diperkaya zat besi.

Beberapa makanan kaya zat besi yang mudah didapat di pasaran untuk konsumsi sehari-hari:

  • Daging merah, seperti daging sapi dan kambing
  • Makanan laut
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran berdaun hijau tua, seperti bayam
  • Buah kering, seperti kismis dan aprikot
  • Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi

Tubuh manusia cenderung menyerap lebih banyak zat besi dari daging daripada dari sumber lain. Oleh sebab itu, perbanyak konsumsi daging merah.

Apabila Anda tidak memilih makan daging merah, maka idealnya Anda perlu meningkatkan konsumsi makanan nabati kaya zat besi sejumlah dua kali atau tiga kali lipat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau