Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anemia Defisiensi Besi pada Anak: Penyebab, Cara Mengetahui, dan Mencegah

Kompas.com - 20/01/2021, 10:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com – Tumbuh kembang anak menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh orangtua. Namun, sering kali tumbuh kembang anak tidak berjalan mulus akibat adanya berbagai kondisi tubuh.

Salah satu kondisi yang ditakuti oleh para orangtua adalah anemia, terutama akibat kekurangan atau defisiensi zat besi.

Baca juga: 10 Makanan untuk Penderita Anemia

Anemia defisiensi besi pada anak dapat memberi efek negatif pada perkembangan anak.

Zat besi adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Zat besi membantu memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen tersebut.

Kekurangan zat besi pada anak adalah masalah umum. Anda dapat dengan mudah menemui anak yang mengalami kekurangan zat besi.

Ada anak yang kekurangan zat besi dengan kondisi ringan hingga yang mengalami anemia defisiensi besi, kondisi di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.

Apabila kondisi tersebut tidak diobati, maka pengaruhnya ke pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kandungan zat besi ideal di tubuh anak

Bayi dilahirkan dengan zat besi yang tersimpan di dalam tubuh mereka. Walaupun begitu, masih dibutuhkan asupan zat besi tambahan agar pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal.

Berikut ini adalah daftar kebutuhan zat bayi pada anak berdasarkan usianya:

  • Usia 7-12 bulan: 11 mg zat besi setiap hari
  • Usia 1-3 tahun: 7 mg zat besi setiap hari
  • Usia 4-8 tahun: 10 mg zat besi setiap hari
  • Usia 9-13 tahun: 8 mg zat besi setiap hari
  • Usia 14-18 tahun, pria: 15 mg zat besi setiap hari
  • Usia 14-18 tahun, gadis: 11 mg zat besi setiap hari

Baca juga: 7 Gejala Anemia Pada Wanita

Penyebab anemia defisiensi besi pada anak

Beberapa penyebab anemia defisiensi besi pada anak:

1. Rendahnya asupan zat besi

Sumber zat besi bagi anak adalah makanannya. Pada bayi usia 12 bulan ke bawah, terdapat kondisi yang memungkinkan bayi kekurangan zat besi.

Bayi yang lahir non-prematur dan dari ibu yang sehat memiliki stok kandungan zat besi untuk 3 bulan pertama. Sedangkan bayi yang lahir prematur berpotensi tidak mendapat cukup zat besi.

Bayi yang lahir dari ibu anemia atau yang memiliki masalah kesehatan lain, juga berpotensi tidak memiliki cukup stok zat besi yang cukup selama 3 bulan ke depan.

Pada usia 4 sampai 6 bulan, zat besi yang dimiliki tubuh bayi makin rendah karena zat besi makin banyak diproses tubuh untuk perkembangan dan pertumbuhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau