Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 12/02/2021, 06:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Diare merah mungkin menunjukkan masalah serius jika kemerahan disebabkan oleh darah.

Jika Anda mengalami diare merah dan mengalami gejala tambahan berikut, barulah Anda sebaiknya bisa segera menghubungi dokter:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Ketidaknyamanan saluran pencernaan
  • Kesulitan bernapas
  • Disorientasi
  • Pingsan
  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celcius
  • Sakit perut yang parah
  • Muntah darah

Diagnosis diare merah

Jika diare Anda berwarna merah, itu mungkin berarti ada darah di tinja Anda.

Untuk menentukan apakah kemerahan disebabkan oleh darah, dokter Anda mungkin akan melakukan tes darah samar tinja (faecal occult blood test).

Tes ini mencari keberadaan jumlah mikroskopis darah dalam tinja.

Seiring waktu, kehilangan darah berlebih dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:

  • Kekurangan zat besi
  • Gagal ginjal
  • Kehilangan darah yang parah
  • Dehidrasi

Baca juga: Mengapa Makanan Pedas Bisa Sebabkan Diare?

Jika Anda memiliki gejala rotavirus, dokter Anda akan mengambil sampel tinja sehingga mereka dapat menguji antigen rotavirus.

Sampel feses juga dapat diuji untuk mencari E. coli.

Untuk menguji E. coli, seorang ahli akan menguji sampel tinja Anda untuk mengetahui adanya racun yang diproduksi oleh bakteri ini.

Jika dicurigai terjadi perdarahan gastrointestinal, dokter Anda akan meninjau gejala Anda dan kemudian menggunakan berbagai tes untuk menentukan penyebab spesifik perdarahan Anda.

Dokter Anda mungkin juga melihat jaringan dubur dan rektal Anda untuk menentukan apakah ada robekan atau luka.

Pengobatan diare merah

Perawatan Anda akan tergantung pada penyebab kemerahan pada diare Anda.

Biasanya, orang dengan sistem kekebalan yang sehat tidak memerlukan obat khusus untuk mengobati infeksi rotavirus atau E. coli.

Gejala rotavirus biasanya hanya berlangsung beberapa hari dan gejala E. coli akan hilang dalam seminggu.

Baca juga: Beda Cara Penularan Virus Corona Secara Langsung dan Tidak Langsung

Penting untuk tetap terhidrasi saat Anda mengalami diare. Selalu minum banyak air dan cairan lainnya.

Anda mungkin dapat mengobati diare di rumah menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti loperamide (Imodium A-D). Tetapi, sebelum menggunakan obat ini, akan lebih baik tanyakan dulu ke dokter.

Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin menyarankan untuk tidak menggunakan obat anti diare standar karena tidak efektif melawan E. coli.

Diare akibat rotavirus atau E. coli dapat menyebabkan dehidrasi yang memerlukan rawat inap.

Dokter Anda mungkin perlu memberi Anda cairan infus untuk membantu mengganti cairan yang hilang.

Jika diare merah yang Anda alami disebabkan oleh fisura ani, Anda mungkin dapat mengobatinya dengan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti biji-bijian dan sayuran.

Tetap terhidrasi dengan minum air putih dan berolahraga secara teratur yang jelas dapat membantu mencegah robekan pada anus.

Jika gejala berlanjut, dokter Anda mungkin merekomendasikan nitrogliserin yang dioleskan secara eksternal (Nitrostat, Rectiv) atau krim anestesi topikal seperti lidokain hidroklorida (Xylocaine).

Jika dokter Anda mencurigai adanya pendarahan gastrointestinal, mereka mungkin akan menanyakan pertanyaan tentang gejala Anda dan mungkin menjalankan tes.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau