Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Cuaca Sering Sebabkan Sesak Napas, Begini Solusinya

Kompas.com - 04/03/2021, 20:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kualitas udara yang buruk dan perubahan cuacayang ekstrim seringkali membuat kita susah bernapas.

Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi orang yang memiliki kondisi paru-paru obstruktif kronis (PPOK), seperti asma atau penyakitparu obstruktif kronis.

Menurut dokter spesialis paru Sumita Khatri, penderita penyakit paru-paru memiliki keadaan dan pemicu tersendiri yang bisa memperburuk gejala mereka.

“Misalnya, suhu dingin bisa membuat mereka sulit bernapas karena saluran udara kering," ucapnya.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata

Beberapa pasien juga bisa kesulitas bernapas ketika ada perubahan suhu dan tekanan barometrik yang cepat, yang bisa membuat mereka sulit untuk menyesuaikan diri.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mempermudah pernapasan, berikut hal yang perlu dilakukan:

1. Beradaptasi dengan cuaca

Meski Anda tidak bisa mengubah cuaca, Anda bisa mengambil langkah untuk beradaptasi.

“Mengambil tindakan untuk menjaga fluktuasi suhu seminimal mungkin dapat membantu,” kata Dr. Khatri.

Misalnya, saat berada di ruangan dingin Anda bisa berpakaian hangat dan tutupi hidung dan mulut Anda.

Cara tersebut membantu menghangatkan dan melembabkan udara saat Anda menarik napas.

2. Hindari faktor pemicu yang bisa dikendalikan

Selain perubahan suhu, ada pemicu lingkungan lain yang bisa membuat Anda lebih sulit bernapas.

Anda bisa menghindari faktor pemcu gejala dengan menjauhi asap rokok dan potensi iritasi lainnya, seperti asap, produk aerosol, insektisida, jamur, dan debu.

3. Gunakan obat jika diperlukan

Jika Anda memiliki kondisi paru-paru kronis, dokter biasanya meresepkan obat untuk membantu Anda mengatasi kesulitan bernapas akibat faktor cuaca.

Obat-obatan yang biasa diresepkan untuk penyakit paru-paru kronis bisa berupa:

  • Bronkodilator.
  • Agen anti inflamasi.
  • Oksigen.
  • Antibiotik.

“Pada pasien dengan asma dan PPOK, menggunakan obat atau inhaler secara teratur yang diresepkan dokter untuk mengontrol peradangan akan membuat saluran udara kurang sensitif terhadap fluktuasi suhu,” kata Khatri.

Semakin baik Anda mengontrol penyakit dan peradangan, semakin kuat paru-paru Anda.

Baca juga: 8 Gejala Darah Tinggi, Penyakit Penyerta Covid-19 Terbanyak dan Berbahaya

4. Lakukan gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat juga membuat organ paru-paru lebih kuat. Dengan begitu, fluktuasi cuaca tidak mudah membuat Anda mengalami sesak napas.

Gaya hidup sehat bisa Anda lakukan dengan mempertahankan pola makan yang sehat dan rutin olahraga.

Anda juga perlu mengedalikan stresn dan mencegah infeksi saluran pernafasan.

Selian itu, konsumsi cairan yang cukup agar tidak dehidrasi, terutama saat cuaca panas.

5. Ketahui kapan harus menemui dokter

Meskipun tampaknya normal untuk mengalami kesulitan bernapas ketika kondisi cuaca ekstrem, ada kalanya Anda harus mencari bantuan medis.

“Dalam banyak kasus, sesak napas bisa menunjukan masalah kesehatan yang serius,” kata Khatri.

Jika suatu saat Anda mengalami kesulitan bernapas yang mengganggu aktivitas harian, Anda perlu mencari perawatan medis agar gejala bisa segera dievaluasi dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau