KOMPAS.com - Osteoporosis adalah penyakit yang membuat tulang menjadi lemah dan sangat rapuh.
Saking rapuhnya, seseorang bisa mengalami patah tulang karena tekanan ringan seperti batuk, membungkuk, atau terjatuh.
Retak atau patah tulang karena osteoporosis umumnya terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.
Baca juga: Osteoporosis: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah
Melansir Mayo Clinic, tulang adalah jaringan hidup yang bisa terus-menerus luruh dan tumbuh.
Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama.
Ketika usia masih muda, proses regenerasi tulang ini berlangsung lebih cepat ketimbang orang lanjut usia.
Menginjak usia 20 tahunan, proses regenerasi tulang akan melambat dan tulang mencapai massa puncaknya pada usia 30 tahun. Setelah itu, massa tulang bakal lebih cepat hilang ketimbang tumbuhnya.
Kemungkinan seseorang terkena osteoporosis tergantung banyak sedikitnya massa tulang puncak di masa muda.
Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium
Gejala atau ciri-ciri osteoporosis bisa beragam, di antaranya:
Osteoporosis bisa terjadi di segala usia dan setiap jenis kelamin. Tapi, masalah kesehatan ini kerap dialami wanita yang sudah menopause.
Berikut beragam penyebab osteoporosis dan faktor risikonya yang perlu diwaspadai:
Baca juga: 10 Makanan Kaya Kalsium, Tak Hanya Susu
Osteoporosis bisa disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormon saat tubuh kekurangan hormon seks, tiroid, sampai pertumbuhan.
Penurunan hormon seks estrogen pada wanita setelah menopause adalah salah satu faktor risiko yang bisa menyebabkan osteoporosis.
Pria juga bisa mengalami penurunan hormon seks testosteron seiring pertambahan usia atau baru menjalani perawatan kanker prostat. Keduanya bisa memicu osteoporosis.
Tak hanya hormon seks, gangguan tiroid terlalu aktif yang membuat produksi hormon tiroid berlebihan juga bisa menyebabkan osteoporosis.
Selain itu, kekurangan hormon pertumbuhan juga bisa membuat tubuh sulit meregenerasi tulang.
Dilansir dari WebMD, tanpa asupan kalsium yang cukup, tubuh jadi sulit membangun kembali tulang yang kondisinya sudah tidak prima.
Tulang adalah tempat penyimpanan dua mineral penting, yakni kalsium dan fosfor.
Tubuh membutuhkan kalsium yang cukup agar jantung, otot, sampai saraf bisa bekerja dengan optimal.
Saat membutuhkan kalsium, bagian tubuh tersebut bakal mengambil mineral ini dari tulang.
Ketika asupan kalsium minim dan cadangan kalsium tersebut terus-menerus diambil dari tulang, tabungan kalsium di tulang bisa menipis dan tulang jadi rapuh.
Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Selain kurang kalsium, penyebab osteoporosis lainnya yakni kekurangan vitamin D.
Vitamin D penting untuk membantu penyerapan dan mengontrol penggunaan kalsium.
Tulang kita jadi mudah rapuh dan lemah apabila tubuh tidak aktif bergerak. Tak pelak, orang yang kurang gerak rentan terkena osteoporosis.
Osteoporosis jamak dialami pengidap kelumpuhan atau pengidap penyakit berat sehingga seseorang sulit beranjak dari tempat tidur.
Jika Anda sering duduk, coba kurangi kebiasaan tak sehat ini. Sempatkan beranjak dari tempat duduk setidaknya setiap 30 menit sekali. Anda bisa jalan-jalan ringan atau sekadar mengambil minum dan ke kamar mandi.
Menurut studi, perokok cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dan lebih mudah mengalami patah tulang ketimbang orang yang tidak merokok.
Efek buruk merokok pada kesehatan tulang berasal dari nikotin yang bisa menghalangi kemampuan tubuh menggunakan hormon estrogen, kalsium, dan vitamin D.
Baca juga: 8 Macam Kelainan pada Tulang Manusia yang Perlu Diwaspadai
Konsumsi beberapa obat dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping memicu tulang jadi gampang keropos dan patah.
Obat tersebut di antaranya obat antikejang dan obat kortikosteroid seperti kortison, hidrokortison, glukokortisoid, dan prednison.
Obat kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengobati asma, rheumatoid arthritis, psoriasis, radang usus besar, dan berbagai kondisi lainnya.
Osteoporosis juga bisa disebabkan oleh masalah dan kondisi kesehatan tertentu seperti
fibrosis kistik, penyakit pencernaan, sampai tumor multiple myeloma yang menyusup ke tulang.
Selain itu, ekskresi kalsium yang tidak normal juga bisa menyebabkan tulang gampang keropos. Saat penyimpanan kalsium tidak optimal, zat penting ini bisa keluar dengan mudah lewat urine.
Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menghambat pembentukan tulang dan meningkatkan kehilangan kalsium.
Selain itu, orang yang sedang mabuk meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang pada pengidap osteoporosis.
Kabar baiknya, sebagian besar penyebab osteoporosis bisa dicegah dengan gaya hidup sehat.
Antara lain dengan rutin berolahraga, rajin begerak, mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, setop merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol berlebihan.