Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Efek Stroke pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 24/03/2021, 10:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ada beberapa tumpang tindih antara area otak dan fungsinya.

Kerusakan otak bagian depan dapat menyebabkan perubahan kecerdasan, gerakan, logika, ciri kepribadian, dan pola berpikir.

Sementara, kerusakan pada sisi kanan otak dapat menyebabkan hilangnya rentang perhatian, masalah fokus dan memori, serta kesulitan mengenali wajah atau objek meskipun mereka sudah familiar. Itu juga dapat mengakibatkan perubahan perilaku, seperti impulsif, ketidaksesuaian, dan depresi.

Baca juga: 4 Efek Kolesterol Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Sedangkan, kerusakan otak sisi kiri dapat menyebabkan kesulitan berbicara dan memahami bahasa, masalah memori, kesulitan bernalar, pengorganisasian, berpikir matematis atau analitis, dan perubahan perilaku.

Setelah stroke, Anda juga berisiko lebih tinggi mengalami kejang.

Hal ini sering kali bergantung pada ukuran stroke, lokasi, dan tingkat keparahannya.

Sebuah studi menunjukkan 1 dari 10 orang dapat mengalami kejang setelah stroke.

3. Sistem sirkulasi

Stroke sering kali disebabkan oleh masalah yang ada dalam sistem peredaran darah yang menumpuk dari waktu ke waktu.

Hambatan ini sering kali disebabkan oleh komplikasi yang berkaitan dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, dan diabetes.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Secara umum, stroke dapat disebabkan oleh pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu pendarahan atau dikenal sebagai stroke hemoragik, dan aliran darah yang tersumbat atau disebut stroke iskemik.

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum terjadi, yakni dilaporkan menyebabkan hampir 90 persen dari semua stroke.

Jika Anda pernah mengalami stroke, Anda berisiko lebih tinggi mengalami stroke kedua atau serangan jantung.

Untuk mencegah stroke lagi, dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti makan sehat dan lebih aktif secara fisik.

Dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan untuk dikonsumsi.

Dokter juga akan merekomendasikan untuk mendapatkan kendali yang lebih baik atas masalah kesehatan yang sedang berlangsung seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

Jika Anda merokok, Anda akan didorong untuk berhenti.

4. Sistem otot

Bergantung pada area otak mana yang rusak, stroke dapat berdampak pada berbagai kelompok otot yang berbeda.

Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur

Perubahan ini dapat berkisar dari besar hingga kecil, dan biasanya memerlukan rehabilitasi untuk meningkatkannya.

Stroke biasanya mempengaruhi satu sisi otak.

Otak bagian kiri mengontrol bagian kanan tubuh dan bagian kanan otak mengontrol bagian kiri tubuh.

Jika terjadi banyak kerusakan pada otak sisi kiri, Anda dapat mengalami kelumpuhan pada tubuh sisi kanan.

Jika pesan tidak dapat menyebar dengan baik dari otak ke otot tubuh, ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan kelemahan otot.

Otot yang lemah mengalami kesulitan menopang tubuh, yang cenderung menambah masalah gerakan dan keseimbangan.

Merasa lebih lelah dari biasanya adalah gejala umum setelah stroke. Itu disebut kelelahan pascastroke.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau