KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi ketika darah yang membawa oksigen tidak dapat mencapai bagian otak.
Sel otak bisa rusak dan bisa mati jika dibiarkan tanpa oksigen bahkan untuk beberapa menit.
Stroke merupakan keadaan yang memerlukan perawatan medis segera, berpotensi mematikan, dan dapat memengaruhi beberapa bagian tubuh setelah kejadian tersebut selesai.
Baca juga: 6 Efek Darah Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi
Melansir Health Line, gejala jangka panjang dan waktu pemulihan stroke akan bergantung pada area otak mana yang terpengaruh.
Berikut ini adalah beberapa efek stroke pada tubuh yang baik dipahami:
1. Sistem pernapasan
Kerusakan pada area otak yang mengontrol proses makan dan menelan dapat menyebabkan Anda mengalami masalah dengan fungsi-fungsi ini. Kondisi ini disebut disfagia.
Disfagia adalah gejala umum setelah stroke.
Untungnya, kondisi ini sering kali dapat membaik seiring berjalannya waktu.
Jika otot di tenggorokan, lidah, atau mulut Anda tidak dapat mengarahkan makanan ke kerongkongan, makanan dan cairan dapat masuk ke saluran napas dan mengendap di paru-paru.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi dan pneumonia.
Stroke yang terjadi di batang otak, di mana fungsi vital tubuh Anda dikontrol, seperti untuk pernapasan, detak jantung, dan suhu tubuh juga dapat menyebabkan masalah pernapasan.
Jenis stroke ini lebih mungkin menyebabkan koma atau kematian.
Baca juga: 3 Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
2. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf di seluruh tubuh.
Sistem ini mengirimkan sinyal bolak-balik dari tubuh ke otak.
Saat mengalami kerusakan, otak tidak menerima pesan-pesan ini dengan benar.
Anda mungkin merasakan sakit lebih dari biasanya atau saat melakukan aktivitas rutin yang tidak menyakitkan sebelum mengidap stroke.
Perubahan persepsi ini terjadi karena otak mungkin tidak memahami sensasi, seperti hangat atau dingin seperti dulu.
Perubahan dalam fungsi penglihatan bisa terjadi jika bagian otak yang berkomunikasi dengan mata rusak.
Masalah-masalah ini bisa termasuk kehilangan penglihatan, kehilangan bidang penglihatan, dan masalah menggerakkan mata.
Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Dalam kasus stroke, mungkin juga ada masalah pemrosesan yang berarti otak tidak mendapatkan informasi yang benar dari mata.
Stroke juga bisa memengaruhi saraf pada bagian tubuh lain.
Foot drop adalah jenis kelemahan atau kelumpuhan umum yang membuat kaki bagian depan sulit diangkat.
Foot drop dapat menyebabkan Anda menyeret jari-jari kaki di sepanjang tanah saat berjalan atau menekuk lutut untuk mengangkat kaki lebih tinggi agar tidak menyeret.
Masalah ini biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf dan dapat membaik dengan rehabilitasi.