KOMPAS.com - Membincangkan soal tidur, selama ini banyak orang yang hanya fokus pada kualitas tidur.
Sejumlah orang beranggapan, tidur nyenyak selama minimal tujum jam sudah lebih dari cukup untuk menjaga kesehatan.
Tapi, tahukah kalian bahwa pola tidur juga perlu teratur agar kesehatan tetap prima?
Baca juga: 4 Tanda Penyakit Jantung Tanpa Gejala
Beberapa penelitian menunjukkan, pola tidur tidak teratur bisa jadi penyebab penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
Orang dikatakan memiliki pola tidur tidak teratur apabila jadwal berangkat dan bangun tidurnya berubah-ubah (beda lebih dari satu jam) setiap hari.
Hal itu biasanya dialami pekerja sif, orang yang doyan begadang, jet lag, atau baru berpergian dari daerah dengan zona waktu yang berbeda.
Baca juga: 11 Obat Penyakit Jantung dan Fungsinya
Studi dari National Heart, Lung, and Blood Institute pada 2020 menunjukkan, orang dewasa yang menjalani pola tidur tidak teratur lebih berisiko terserang penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dilansir dari Healthline, peneliti mengamati pola tidur 1.992 pria dan wanita berusia 45-84 tahun tanpa penyakit pembuluh darah dan jantung.
Selama lima tahun, mereka dipasangi alat actigraph untuk melacak kapan berangkat dan bangun tidur setiap hari.
Setelah pengamatan rampung, para ahli mendapati 111 objek penelitian yang pola tidurnya tidak teratur terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya.
Berdasarkan data dari penelitian tersebut, para ahli menyimpulkan pola tidur bisa memengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Orang yang pola tidurnya tidak teratur disebut berisiko dua kali lipat terkena penyakit jantung dan pembuluh darah ketimbang orang yang menjalani pola tidur teratur.
Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya
Perubahan metabolisme ini dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi.
Saat pola tidur tidak teratur, kadar hormon leptin yang memberikan kode untuk merasa kenyang dan tidak ingin makan lagi akan menurun.
Saat kadar hormon leptin turun, kita jadi ingin terus-menerus makan dan malas bergerak.
Hal itu rentan menyebabkan berat badan, gula darah, dan kolesterol melonjak. Ketiganya merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain memengaruhi metabolisme, pola tidur tidak teratur juga bisa menyebabkan peradangan.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Melansir SleepDoctor, jadwal tidur setiap orang secara alami diatur oleh ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah jam internal yang terletak di otak, tepatnya di bagian hipotalamus.
Saat waktunya sudah tiba, tubuh akan memberikan isyarat agar segera tidur dengan menguap dan mengantuk. Tapi, ada kalanya pola ritme sirkadian tubuh kacau dan pola tidur jadi tidak teratur.
Segala sesuatu yang bisa mengacaukan ritme sirkadian tubuh atau siklus alami tubuh bisa menyebabkan peradangan.
Peradangan di dalam tubuh bisa membuat plak kolesterol menumpuk di pembuluh darah arteri. Kondisi ini apabila dibiarkan berlarut-larut juga bisa menyebabkan serangan jantung.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?
Bagi kalian yang sedang bergelut dengan pola tidur berantakan, berikut cara agar bisa tidur teratur:
Jika kalian merasakan kesulitan mengembalikan pola tidur seperti biasanya, coba konsultasikan ke dokter. Bisa jadi, ada masalah kesehatan yang turut mengganggu keteraturan pola tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.