KOMPAS.com - Imunisasi dan vaksinasi seringkali membuat banyak orang bingung. Sebab, dua istilah tersebut punya makna serupa dan susah dibedakan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), vaksinasi dan imunisasi memang saling berkaitan.
Vaksinasi dilakukan dengan menggunakan vaksin untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar terlindung dari infeksi atau penyakit di masa mendatang.
Sedangkan imunisasi adalah proses pemberian vaksin agar kebal terhadap penyakit menular.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Vaksinasi dan Imunisasi
Semua jenis imunisasi bekerja dengan cara yang sama. Ketika seseorang disuntik dengan vaksin, tubuh menghasilkan respon kekebalan dengan cara yang serupa seperti usai terpapar suatu penyakit.
Jika orang yang melakukan imunisasi tersebut terkena penyakit di masa mendatang, maka tubuh mampu membuat respon kekebalan dengan cepat.
Dengan begitu, penyakit yang masuk ke tubuh tidak bisa berkembang atau menjadi parah.
Secara umum, respon imun normal membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk bekerja.
Artinya, perlindungan dari infeksi tidak akan terjadi segera terjadi setelah imunisasi.
Kebanyakan imunisasi perlu diberikan beberapa kali untuk membangun perlindungan yang tahan lama.
Efek perlindungan imunisasi juga tidak selalu seumur hidup.
Misalnya, vaksin batuk rejan memberikan perlindungan sekitar lima tahun setelah masa pengobatan penuh.
Imunisasi influenza diperlukan setiap tahun karena sering terjadi perubahan jenis virus flu di masyarakat.
Vaksinasi adalah hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penyakit menular.
Menurut data nasional kesehatan Inggris, vaksinasi mampu mencegah hingga 3 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.