Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengidam Makanan Manis atau Asin, Bisa Jadi 3 Hal Ini Pemicunya

Kompas.com - 27/03/2021, 08:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Jika berbicara tentang mengidam makanan,pikiran kita pasti tertuju pada makanan manis seperti donat atau makanan asin seperti keripik kentang.

Namun, mengidam makanan bukan sekadar jenis makanan yang ingin kita makan.

Ada alasan lain yang menyebabkan kita menginginkan makanan manis atau asin.

Menurut ahli diet Anna Taylor, tubuh manusia berfungsi seperti mobil - Anda memasukkan bahan bakar ke dalam tangki, lalu Anda mengemudi.

"Jika tubuh tidak mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkannya, maka keinginan fisik yang kuat dapat terwujud," ucap dia.

Sebenarnya, tubuh membutuhkan asupan seimbang sepanjang hari dari karbohidrat tinggi serat, protein tanpa lemak dan lemak yang menyehatkan jantung untuk energi.

Baca juga: Saling Berkaitan, Ini Beda Cara Kerja Vaksinasi dan Imunisasi

Ketika hal itu tidak terpenuhi, maka kita bisa saja mengidam makanan tertentu.

Sebenarnya, ada tiga penyebab potensial yang membuat kita sangat menginginkan makanan manis atau asin. Berikut penyebab tersebut:

1. Kelaparan

Banyak orang yang ingin menurunkan berat badan lalu mengurangi porsi makannya secara drastis.

Padahal, hal ini hanya akan memicu keinginan makan yang lebih besar saat siang atau malam hari.

"Terlalu lama membiarkan diri kelaparkan akan membuat tubuh membutuhkan asupan makanan yang bisa diolah menjadi bahan bakar dengan cepat," ucap Taylor.

Makanan seperti biji-bijian olahan atau gula sederhana adalah jenis makanan yang mudah diolah menjadi energi,

Jenis makanan tersebut juga dikenal dengan karbohidrat kosong seperti keripik, permen, atau kue.

Memakannya hanya akan membuat tubuh menyimpannya sebagai lemak.

Selain itu, melewatkan waktu makan terlalu lama juga membuat kita merasa kelaparan.

"Raa lapar yang tinggi akan membuat kita mendambakan makanan asin atau manis," tambah Taylor.

2. Kecanduan makanan manis dan asinBaca juga: 3 Jenis Makanan yang Baik untuk Ginjal

Hal ini membuat kita ingin mengalami perasaan yang baik itu berulang kali alias memicu kecanduan.

Itu sebabnya, banyak makanan olahan yang bisa memicu ketagihan karena dapat memicu pelepasan zat kimia otak yang bisa memicu kecanduan.

Seiring waktu, toleransi kita terhadap makanan manis dan asin meningkat, dan kita membutuhkan lebih banyak penghargaan untuk diri kita sendiri.

 

3. Tidak mendengarkan tubuh

Ketika kita menginginkan makanan manis atau asin, bisa jadi itu isyarat tubuh sedang lelah.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda lelah, Anda cenderung beralih ke apa pun yang Anda inginkan untuk mendapatkan lebih banyak energi.

Ketika stres, kita juga cenderung melampiaskannya dengan mengonsumsi makanan asin.

"Stres dapat mengganggu kemampuan kelenjar adrenal Anda untuk mengatur natrium, yang dapat menyebabkan mengidam garam," kata Taylor.

Banyak juga orang yang merasa lapar namun sebenarnya mereka hanyalah kekurangan cairan.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak orang mengira dehidrasi dengan rasa lapar," tambahnya.

Oleh karena itu, Anda perlu mendengarkan isyarat tubuh dengan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau