Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2021, 14:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata HIV.

Tapi, Anda mungkin belum tahu tentang bagaimana HIV dapat memengaruhi tubuh.

Merangkum WebMD, setelah human immunodeficiency virus (HIV) memasuki tubuh Anda, virus ini akan meluncurkan serangan langsung ke sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Apakah Penderita HIV/AIDS Lebih Rentan Tertular Covid-19?

Seberapa cepat virus dapat berkembang biak bisa berbeda-beda pada masing-masing orang.

Hal itu antara lain tergantung pada:

  • Usia
  • Kondisi kesehatan secara keseluruhan
  • Seberapa cepat didiagnosis dengan HIV

Waktu perawatan bisa membuat perbedaan besar pada perkembangan HIV dalam tubuh.

Sebagai infomasi, ketika telah memasuki tubuh, HIV akan menargetkan jenis sel yang biasanya melawan pengganggu atau penyerang seperti HIV.

Saat bereplikasi, virus ini kemudian merusak atau menghancurkan sel CD4+ yang terinfeksi dan menghasilkan lebih banyak virus untuk menginfeksi lebih banyak sel CD4+.

Sel CD4+ adalah sel yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh. Sel ini bertanggung jawab untuk menjaga Anda tetap sehat, terhindar dari penyakit dan infeksi umum.

Tanpa pengobatan, siklus ini pun dapat berlanjut sampai sistem kekebalan tubuh Anda rusak parah, sehingga membuat Anda berisiko terkena penyakit dan infeksi serius.

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah tahap akhir dari HIV.

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Pada tahap ini, sistem kekebalan sangat lemah, dan risiko tertular infeksi oportunistik jauh lebih besar.

Namun, tidak semua orang dengan HIV akan terus mengembangkan AIDS.

Semakin dini Anda menerima perawatan, kemungkinan besar akan kian baik pula hasil Anda.

Efek HIV pada tubuh

Melansir Health Line, ada banyak efek (tanda atau gejala) yang dapat terjadi terkait dengan kegagalan sistem kekebalan pada HIV dan AIDS yang sedang berkembang.

Banyak dari efek ini dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral (ARV) dini, yang dapat menjaga sistem kekebalan.

Berikut ini adalah beberapa efek HIB pada tubuh yang dapat dipahami:

1. Sistem kekebalan

Sistem kekebalan Anda mencegah tubuh Anda tertular penyakit dan infeksi yang menghampiri Anda.

Sel darah putih melindungi Anda dari virus, bakteri, dan organisme lain yang dapat membuat Anda sakit.

Baca juga: 7 Buah untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Awalnya, gejalanya mungkin cukup ringan untuk disembuhkan, tetapi setelah beberapa bulan, Anda mungkin mengalami penyakit seperti flu yang berlangsung selama beberapa minggu.

Kondisi ini sering dikaitkan dengan tahap pertama HIV yang disebut sebagai tahap infeksi akut.

Anda mungkin tidak mengalami banyak gejala serius, tetapi biasanya terdapat sejumlah besar virus dalam darah Anda karena virus berkembang biak dengan cepat.

Gejala akut bisa meliputi:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam
  • Kelenjar getah bening yang membengkak
  • Ulkus di mulut atau kelamin

Tahap selanjutnya disebut sebagai keadaan infeksi laten klinis atau infeksi kronis.

Baca juga: 9 Makanan yang Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

Rata-rata, itu berlangsung 8 hingga 10 tahun.

Dalam beberapa kasus, infeksi kronis berlangsung lebih lama dari itu.

Anda bisa jadi mengalami atau mungkin saja tidak menunjukkan tanda atau gejala selama tahap ini.

Seiring kemajuan virus, jumlah CD4+ Anda menurun lebih drastis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau