KOMPAS.com - Tubuh manusia dirancang untuk tidur setiap malam agar badan dan pikiran bisa pulih setelah seharian beraktivitas.
Pola tidur tersebut secara alami diatur oleh siklus sirkadian atau jam biologis dan homeostatis.
Dengan pengaturan ini, tubuh kita dalam kondisi normal akan melek di siang hari dan tidur di malam hari.
Baca juga: 10 Cara Agar Tidur Bisa Teratur
Melansir Healthy Sleep, selain faktor alami, pola tidur juga bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti:
Untuk memulihkan badan dan pikiran dengan istirahat, pola tidur tidak boleh sembarangan.
Kita bisa memetik manfaat tidur dengan waktu yang cukup, nyenyak, dan polanya teratur sesuai jam biologis alami tubuh.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Leher Akibat Salah Posisi Tidur
Simak beberapa prinsip pola tidur yang baik menurut Sleep Foundation berikut:
Tidur cukup merupakan bagian dari pola tidur yang baik. Lamanya waktu tidur setiap orang bisa berbeda-beda, sesuai usia dan kondisi kesehatan.
Orang dewasa sehat membutuhkan tidur selama tujuh sampai sembilan jam setiap malam.
Sedangkan orang di atas usia 65 tahun membutuh tidur sebanyak tujuh sampai delapan jam setiap malam.
Kebutuhan waktu tidur bayi dan anak-anak lebih banyak karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Bayi butuh waktu tidur sampai 17 jam setiap hari, sedangkan anak-anak sampai remaja butuh tidur selama delapan sampai 10 jam setiap malam.
Baca juga: Kenali Bahaya dan Manfaat Tidur Tengkurap
Upayakan untuk tidur nyenyak minim gangguan. Orang yang tidur lama tapi banyak gangguan memiliki kualitas tidur yang lebih rendah ketimbang orang yang tidur cukup tapi minim gangguan.
Tidur yang sering terbangun atau tidak nyenyak bisa mengganggu proses alami siklus empat tahapan tidur.
Seperti diketahui, saat tidur kita melewati empat tahapan tidur. Dimulai dari tahap ringan, lalu memasuki fase persiapan tidur nyenyak, tidur nyenyak, dan tidur dengan gerakan mata cepat (REM).