Ayah yang depresi lebih cenderung terlibat dalam penggunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, dan menghalangi pasangannya untuk menyusui atau memompa ASI.
Suasana hati seorang ayah memengaruhi cara dia berinteraksi dengan anak-anak dan pasangannya.
Ayah yang depresi juga lebih mungkin memukul anak mereka daripada mereka yang tidak depresi.
Mereka cenderung tidak berinteraksi dengan cara yang positif, seperti bermain game, menyanyikan lagu untuk anak-anak mereka.
Baca juga: 6 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental
Anak-anak dari ayah yang mengalami depresi lebih tinggi kemungkinannya mengalami masalah emosi dan perilaku di saat besar nanti.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa depresi seorang ayah di awal kehidupan seorang anak membuat anak tersebut berisiko mengalami keterlambatan perkembangan.
Depresi pada ayah juga meningkatkan konflik dalam hubungan perkawinan dan membuat ibu lebih rentan terhadap depresi.
Setiap orangtua bisa mengalami depresi saat baru memiliki bayi dan memulai sebuah keluarga.
Namun, hal tersebut bukan berarti Anda adalah orang tua yang buruk.
Faktanya, meminta bantuan profesional kesehatan mental akan membantu Anda untuk mengatasi fase depresi.
Jadi, jangan sungkan untuk meminta bantuan ketika mengalami gejala depresi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.