Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 21/04/2021, 14:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Dermatology pada 2016, menemukan bahwa pria yang rentan berjerawat yang mengonsumsi 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari, mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat hanya dalam dua minggu.

Studi lain menemukan bahwa pria yang diberi kapsul bubuk kakao 100 persen setiap hari memiliki lebih banyak lesi jerawat secara signifikan setelah satu minggu dibandingkan dengan partisipan yang diberi plasebo.

Sebenarnya alasan cokelat dapat meningkatkan jerawat tidak jelas, meskipun sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Cytokine pada 2013 menemukan bahwa makan cokelat dapat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat.

Studi ini menjelaskan bahwa cokelat dapat meningkatkan pelepasan protein interleukin-1B (IL-IB) dan IL-10 yang apabila berinteraksi dengan bakteri Propionibacterium acnes atau Staphylcoccus aureus meningkatkan risiko terjadinya jerawat.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Meskipun penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar merupakan makanan penyebab jerawat atau buka. Jadi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikannya.

6. Whey protein

Whey protein adalah salah satu jenis protein yang sering dikonsumsi sebagai suplemen makanan dan suplemen olahraga.

Whey protein adalah sumber yang kaya asam amino leusin dan glutamin.

Kendali demikian, asam amino dalam whey protein ini dapat membuat sel kulit tumbuh dan membelah lebih cepat, yang bisa berkontribusi pada pembentukan jerawat

Asam amino dalam protein whey juga dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan tingkat insulin yang lebih tinggi, yang telah dikaitkan dengan perkembangan jerawat.

Beberapa studi kasus telah melaporkan hubungan antara konsumsi protein whey dan jerawat pada atlet.

Studi lain menemukan korelasi langsung antara tingkat keparahan jerawat dan jumlah hari mengonsumsi suplemen whey protein.

Studi ini mendukung hubungan antara whey protein dan jerawat, tetapi lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk menentukan apakah whey protein benar-benar menyebabkan jerawat.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

7. Makanan yang menimbulkan reaksi sensitif

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa jerawat pada dasarnya adalah penyakit peradangan atau penyakit inflamasi.

Hal ini didukung oleh fakta bahwa obat anti-inflamasi, seperti kortikosteroid adalah pengobatan yang efektif untuk jerawat yang parah dan bahwa orang dengan jerawat memiliki peningkatan kadar molekul inflamasi dalam darahnya.

Salah satu cara makanan dapat menyebabkan peradangan adalah melalui kepekaan terhadap makanan yang juga dikenal sebagai reaksi hipersensitivitas tertunda.

Kepekaan makanan terjadi ketika sistem kekebalan Anda secara keliru mengidentifikasi makanan sebagai ancaman dan meluncurkan serangan kekebalan terhadapnya.

Ini menghasilkan molekul pro-inflamasi tingkat tinggi yang beredar di seluruh tubuh, yang dapat memperburuk jerawat.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Peradangan yang Perlu Diwaspadai

Karena ada banyak makanan yang dapat bereaksi terhadap sistem kekebalan Anda, cara terbaik untuk mengetahui pemicu unik Anda adalah dengan melakukan diet eliminasi di bawah pengawasan ahli gizi.

Diet eliminasi bekerja dengan membatasi sementara jumlah makanan dalam diet Anda untuk menghilangkan pemicu dan meredakan gejala, kemudian secara sistematis menambahkan kembali makanan sambil melacak gejala dan mencari polanya.

Pengujian sensitivitas makanan, seperti Mediator Release Testing (MRT), dapat membantu menentukan makanan mana yang menyebabkan peradangan terkait kekebalan dan memberikan titik awal yang lebih jelas untuk diet eliminasi Anda.

Meskipun tampaknya ada hubungan antara peradangan dan jerawat, tidak ada penelitian yang secara langsung menyelidiki peran spesifik dari kepekaan terhadap makanan dalam perkembangannya.

Ini tetap menjadi bidang penelitian yang menjanjikan untuk membantu lebih memahami bagaimana makanan, sistem kekebalan dan peradangan memengaruhi perkembangan jerawat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com