KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada seluruh aspek kehidupan manusia.
Kondisi ini juga menyebabkan penurunan cakupan vaksinasi dan penurunan jumlah vaksin yang diberikan. Akibatnya, anak-anak kehilangan kesempatan untuk divaksinasi.
Padahal, bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap bisa memicu wabah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan sakit berat, cacat, atau meninggal.
Sejak tahun 2000, vaksinasi untuk mencegah penyakit menular telah menyelamatkan 37 juta jiwa di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Berdasarkan data penelitian di Tongji Hospital (Wuhan, China), kasus koinfeksi influenza dan Covid 19, memiliki risiko lebih tinggi untuk timbulnya gangguan jantung dan peradangan serta.
Hal tersebut juga menyebabkan gangguan organ yang lebih berat pada pasien Covid 19 yang terinfeksi bersamaan dengan influenza.
Baca juga: 7 Tanda Penyakit Jantung Aritmia yang Perlu Diwaspadai
Sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan vaksin rutin untuk dewasa, seperti vaksin flu, hepatitis A, hepatitis B, meningitis, Tdap, dan PCV.
Berdasarkan rekomendasi WHO, vaksinasi dapat menyelamatkan jutaan nyawa dan
secara luas diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling sukses sekaligus hemat biaya.
Sayangnya, pandemi Covid 19 mengakibatkan risiko terganggunya kegiatan imunisasi rutin karena adanya pembatasan mobilitas yang berdampak pada sistem kesehatan dan penurunan
pelaksanaan vaksinasi.
Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, ketua umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) menyebutkan, pengendalian penyakit menular melalui vaksinasi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan angka harapan hidup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.