Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2021, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit gastroesophageal reflux atau GERD merupakan gangguan pencernaan yang kerap menyerang orang dewasa muda.

Namun, tahukah Anda bahwa penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak?

GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.

Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut.

Katup di bagian bawah kerongkongan terbuka untuk membiarkan makanan turun dan menutup untuk menghentikan asam agar tidak keluar.

Jika katup ini membuka atau menutup pada waktu yang salah, hal ini dapat menyebabkan gejala GERD.

Baca juga: Merasa Ada Makanan Tersangkut di Tenggorokan, Waspadai 3 Hal Ini

Gejala GERD pada anak-anak

Gejala GERD yang dialami anak-anak bisa berupa berikut:

  • menolak makan
  • berat badan tidak bertambah
  • kesulitan bernapas
  • muntah
  • anak menjadi lebih
  • rewel
  • nyeri setelah makan
  • merasa seperti makanan tersangkut di tenggorokan
  • merasakan sakit yang lebih parah saat berbaring.
  • sering mual
  • sendawa berlebihan
  • sering batuk atau suara serak
  • GERD yang tidak segera diatasi bisa memicu kanker esofagus.

Penyebab GERD pada anak

Anak-anak cenderung memiliki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah. Akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah mudah terbuka saat mencerna makanan.

Kondisi ini bisa membuat sebagian isi perut anak naik ke kerongkongan yang memicu heartburn atau masalah pernapasan.

Selain itu, ada pula beberapa makanan yang bisa membuat sfingter esofagus bagian bawah terbuka lebih lama, yakni:

  • Cokelat.
  • Permen.
  • Makanan tinggi lemak.

Beberapa makanan juga bisa memicu naiknya asam lambung seperti jeruk dan saus tomat.

Anak yang sering terpapar asap rokok juga rentan mengalami GERD.

Baca juga: Berapa Lama Makanan Dicerna dalam Tubuh?

Mengobati GERD pada anak

Perawatan GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Dokter biasanya menyarankan orangtua, anak-anak, dan remaja untuk memulai dengan perubahan gaya hidup sederhana.

Berikut perubahan gaya hidup yang untuk mengatasi GERD:

  • Makan lebih sering dalam porsi kecil, dan hindari makan dua hingga tiga jam sebelum tidur.
  • Turunkan berat badan jika perlu.
  • Hindari makanan pedas, makanan tinggi lemak, serta buah dan sayuran asam, yang bisa mengiritasi perut.
  • Hindari minuman berkarbonasi, alkohol, dan asap tembakau.
  • Angkat kepala saat tidur.
  • Hindari makan dalam porsi besar sebelum melakukan aktivitas berat, permainan olahraga, atau selama masa stres.
  • Hindari memakai pakaian ketat.

Dokter biasanya merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengobati GERD pada anak. Berikut obat-obatan yang sering diberikan untuk mengatasi GERD pada anak:

  • antasida
  • histamin-2 blocker yang mengurangi asam di lambung, seperti Pepcid
  • penghambat pompa proton yang memblokir asam, seperti Nexium, Prilosec, dan Prevacid.

Namun, orangtua tidak diperkenankan untuk memberikan obat-obatan jenis apapun pada anak tanpa izin dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com