Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 20:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Bakteri tertentu dalam kelompok Salmonella dapat menyebabkan infeksi Salmonella.

Bakteri ini hidup di usus manusia dan hewan.

Infeksi Salmonella pada manusia bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi tinja yang terinfeksi bakteri ini.

Baca juga: Infeksi E. coli: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Infeksi Salmonella gastrointestinal (saluran pencernaan bagian atas) biasanya memengaruhi usus kecil. Kondisi ini juga disebut salmonella enterocolitis atau enteric salmonellosis.

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

Infeksi Salmonella gastrointestinal merupakan salah satu jenis infeksi atau keracunan makanan yang paling umum terjadi.

Infeksi ini paling sering terjadi pada orang di bawah 20 tahun. Infeksi Salmonella lebih mungkin terjadi pada bulan-bulan musim panas karena bakteri Salmonella tumbuh lebih baik dalam cuaca hangat.

Penyebab infeksi Salmonella

Makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spesies tertentu dari bakteri Salmonella merupakan penyebab utama infeksi Salmonella.

Orang-orang biasanya dapat terinfeksi dengan makan makanan mentah atau makanan jadi yang ditangani oleh orang lain.

Salmonella sering menyebar ketika orang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sudah mencuci tangan tapi tidak benar.

Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui penanganan hewan peliharaan, terutama reptil dan burung.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Proses memasak secara benar sebenarnya dapat membunuh bakteri Salmonella pada makanan atau air yang akan dikonsumsi.

Jadi seseorang menjadi berisiko terkena infeksi bakteri ini apabila mengonsumsi makanan mentah, setengah matang, atau dimasak kurang benar.

Infeksi atau keracunan makanan salmonella pada umumnya disebabkan oleh konsumsi bahan makanan berikut:

  • Ayam kurang matang, bebek, atau unggas lainnya
  • Telur setengah matang
  • Susu atau jus yang tidak dipasteurisasi
  • Buah-buahan mentah, sayuran, atau kacang-kacangan yang terkontaminasi

Sementara itu, sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Daging Sapi Segar dan Layak Dikonsumsi

Ini termasuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com