KOMPAS.com - Talasemia atau thalasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang memengaruhi kadar hemoglobin darah pengidapnya.
Penderita thalasemia memiliki kadar hemoglobin terlalu rendah, atau tidak memiliki hemoglobin sama sekali.
Perlu diketahui, hemoglobin adalah protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Baca juga: Thalasemia: Gejala, Penyebab, hingga Metode Pengobatan
Tanpa hemoglobin dalam jumlah yang memadai, seseorang bisa mengalami anemia.
Berikut penjelasan lebih lanjut penyakit thalasemia itu apa, jenis, sampai penyebabnya.
Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyakit thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan orangtua ke anak-anaknya lewat gen.
Penyakit thalasemia membuat pengidapnya tidak mampu menghasilkan protein hemoglobin dalam jumlah yang cukup.
Akibatnya, sel darah merah jadi tidak berfungsi dengan baik serta tidak sehat.
Seperti disinggung di atas, sel darah merah bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen adalah bahan bakar sel agar berfungsi optimal.
Tanpa sel darah merah yang cukup, pasokan oksigen yang harusnya disalurkan ke tubuh juga minim atau tidak cukup.
Penderita thalasemia rentan terkena anemia ringan sampai berat. Anemia berat dapat merusak organ dan menyebabkan kematian.
Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan
Saat membincangkan jenis thalasemia, ada dua hal yang perlu digarisbawahi, yakni bagian hemoglobin yang terdampak dan tingkat keparahan penyakit.
Bagian spesifik dari hemoglobin yang terdampak thalasemia biasanya adalah alfa atau beta.
Jenis thalasemia alfa terjadi saat penderita memiliki kadar hemoglobin alfa yang rendah.
Sedangkan jenis thalasemia beta terjadi saat penderita mempunyai kadar hemoglobin beta yang rendah.