KOMPAS.com - Kolesterol merupakan zat lilin dalam darah dan sel tubuh.
Zat ini sebagian besar diproduksi oleh hati, dan sisanya berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Kolesterol memiliki dua jenis, yakni:
Jenis kolesterol ini disebut juga "jahat" yang tidak sehat.
Kolesterol LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lilin berlemak yang disebut plak.
Kolesterol ini merupakan jenis kolesterol yang "baik" dan sehat.
HLD berfungsi mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati, lalu membuangnya dari tubuh.
Sebenarnya, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan.
Kolesterol juga membantu fungsi organ Anda dengan baik.
Baca juga: Waspadai, Bahaya Kolesterol Tinggi untuk Tubuh
Namun memiliki terlalu banyak kolesterol LDL bisa memicu masalah kesehatan.
Kolesterol LDL yang tinggi dari waktu ke waktu dapat merusak arteri Anda, berkontribusi pada penyakit jantung, dan meningkatkan risiko stroke.
Tingginya kolesterol juga bisa memengaruhi berbagai sistem di tubuh.
Berikut efek kolesterol tinggi pada sistem tubuh:
Kolesterol LDL yang terlalu banyak bisa menumpuk di arteri dan memicu penyumbatan hingga pengerasan arteri yang disebut aterosklerosis.
Ketika terjadi pengerasan arteri, darah tidak bisa mengalir dengan baik.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melewatinya.
Seiring waktu, hal ini bisa memicu penyakit jantung.
Kolesterol merupakan komponen penting dari otak manusia. Faktanya, otak mengandung sekitar 25 persen dari seluruh suplai kolesterol tubuh.
Zat ini penting untuk perkembangan dan perlindungan sel saraf, yang memungkinkan otak untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh.
Meskipun Anda membutuhkan sedikit kolesterol agar otak Anda berfungsi secara optimal, terlalu banyak kolesterol dapat merusak otak.
Kelebihan kolesterol di arteri dapat menyebabkan stroke - gangguan aliran darah yang dapat merusak bagian otak, menyebabkan hilangnya daya ingat, pergerakan, kesulitan menelan dan berbicara, serta fungsi lainnya.
Kolesterol tinggi sendiri juga telah berimplikasi pada hilangnya memori dan fungsi mental.
Memiliki kolesterol darah tinggi juga dapat mempercepat pembentukan plak beta-amiloid, yaitu endapan protein lengket yang merusak otak pada penderita penyakit Alzheimer.
Baca juga: Mengenal B.1.617, Varian Baru Virus Corona yang Sudah Masuk Indonesia
Dalam sistem pencernaan, kolesterol sangat penting untuk produksi empedu.
Empedu merupakan zat yang membantu tubuh memecah makanan dan menyerap nutrisi di usus.
Terlalu banyak kolesterol di empedu akan memicu pembentukan kristal dan batu keras di kantong empedu Anda.
Hal ini juga bisa menyebabkan ras asakit luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.