Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Kekurangan Tembaga yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/05/2021, 16:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tembaga mungkin tak sepopuler jenis mineral lainnya dalam kamus pemenuhan zat gizi sehari-hari, seperti kalsium, zat besi, kalium, maupun magnesium.

Mengasup mineral tembaga bahkan mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang.

Tapi tetap saja tembaga termasuk mineral esensial yang memiliki banyak peran dalam tubuh.

Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Magnesium yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari WebMD, tembaga di antaranya berfungsi membantu menjaga metabolisme yang sehat, meningkatkan tulang yang kuat dan sehat, serta memastikan sistem saraf bekerja dengan baik.

Meskipun kekurangan tembaga jarang terjadi, tampaknya saat ini ada lebih sedikit orang yang mendapatkan cukup mineral tersebut.

Tidak mengonsumsi cukup tembaga dari makanan pada akhirnya dapat menyebabkan defisiensi tembaga yang bisa berbahaya.

Penyebab kekurangan tembaga lainnya, termasuk menderita penyakit celiac, operasi yang memengaruhi saluran pencernaan, dan terlalu banyak mengonsumsi seng karena seng bersaing dengan tembaga untuk diserap tubuh.

Gejala kekurangan tembaga

Jumlah kebutuhan tembaga harian pada masing-masing orang memang bisa berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor risiko lainnya.

Tapi secara umum, orang dewasa, baik pria maupun wanita membutuhkan asupan tembaga kurang lebih 900 mcg per hari.

Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Health Line, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi tanda atau gejala kekurangan tembaga untuk dikenalii:

1. Kelelahan dan rasa lemah

Kekurangan tembaga bisa menjadi salah satu dari banyak penyebab kelelahan dan rasa lemah.

Pasalnya, tembaga sangat penting untuk membantu penyerapan zat besi di usus.

Ketika kadar tembaga rendah, tubuh mungkin akan menyerap lebih sedikit zat besi. Hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat membawa cukup oksigen ke jaringannya.

Kekurangan oksigen ini  kemudian bisa membuat kita lebih lemah dan lebih mudah merasa lelah.

Selain itu, sel menggunakan tembaga untuk menghasilkan adenosine triphosphate (ATP), sumber energi utama tubuh. Ini berarti kekurangan tembaga dapat memengaruhi tingkat energi tubuh, yang sekali lagi bisa meningkatkan kelelahan dan rasa lelah.

Untungnya, mengonsumsi makanan kaya tembaga dapat membantu memperbaiki anemia yang disebabkan oleh kekurangan tembaga.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Tembaga Tinggi

2. Sering sakit

Orang yang sering sakit bisa jadi juga mengalami kekurangan tembaga.

Itu karena tembaga berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Ketika kadar tembaga rendah, tubuh kita mungkin akan kesulitan untuk membuat sel-sel kekebalan. Ini secara drastis dapat mengurangi jumlah sel darah putih, kemudian mengganggu kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan tembaga dapat secara dramatis mengurangi produksi neutrofil, yakni sel darah putih yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau