Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Kekurangan Tembaga yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/05/2021, 16:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Untungnya, makan lebih banyak makanan yang mengandung tembaga tinggi dapat membantu membalikkan efek ini.

3. Tulang lemah dan lebih rapuh

Osteoporosis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tulang yang lemah dan rapuh.

Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan telah dikaitkan dengan defisiensi tembaga.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Misalnya, analisis terhadap delapan penelitian yang melibatkan lebih dari 2.100 orang menemukan bahwa partisipan yang menderita osteoporosis memiliki kadar tembaga yang lebih rendah daripada orang dewasa yang sehat.

Tembaga terlibat dalam proses yang menciptakan hubungan silang di dalam tulang. Hubungan silang ini memastikan tulang sehat dan kuat.

Terlebih lagi, tembaga mendorong tubuh untuk membuat lebih banyak osteoblas, yakni sel yang membantu membentuk kembali dan memperkuat jaringan tulang.

4. Masalah dengan ingata dan pembelajaran

Masalah dengan ingatan dan pemahaman belajar bisa juga menjadi gejala kekurangan tembaga.

Itu karena tembaga berperan penting dalam fungsi dan perkembangan otak.

Tembaga digunakan oleh enzim yang membantu memasok energi ke otak, membantu sistem pertahanan otak dan menyampaikan sinyal ke tubuh.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi

Sebaliknya, kekurangan tembaga telah dikaitkan dengan penyakit yang menghambat perkembangan otak atau mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan mengingat, seperti penyakit Alzheimer.

Menariknya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan Alzheimer memiliki kandungan tembaga hingga 70 persen lebih sedikit di otak mereka, dibandingkan dengan orang tanpa penyakit tersebut.

5. Kesulitan berjalan

Orang dengan kekurangan tembaga mungkin merasa lebih sulit untuk berjalan dengan benar.

Enzim menggunakan tembaga untuk menjaga kesehatan sumsum tulang belakang secara optimal. Beberapa enzim membantu melindungi sumsum tulang belakang, sehingga sinyal dapat diteruskan antara otak dan tubuh.

Kekurangan tembaga dapat menyebabkan enzim ini tidak bekerja secara efektif, sehingga isolasi sumsum tulang belakang menjadi lebih sedikit. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan sinyal tidak tersampaikan secara efisien.

Berjalan diatur oleh sinyal antara otak dan tubuh.

Karena sinyal-sinyal ini terpengaruh, kekurangan tembaga dapat menyebabkan hilangnya koordinasi dan ketidakstabilan.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi

6. Kepekaan terhadap suhu dingin meningkat

Orang dengan kekurangan tembaga mungkin akan merasa lebih sensitif terhadap suhu dingin.

Untuk diketahui, tembaga bersama dengan mineral lain seperti seng berfungsi juga membantu menjaga fungsi kelenjar tiroid yang optimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com