KOMPAS.com - Setelah berpuasa satu bulan penuh selama Ramadhan, banyak orang mungkin mengalami penurunan berat badan.
Ini karena selama berpuasa sebulan, tubuh mengubah metabolismenya dengan memanfaatkan cadangan lemak tubuh.
Namun biasanya, jarum timbangan yang ke arah kiri tersebut tidak berlangsung lama. Itu karena pasca Idul Fitri, banyak orang yang justru mengalami kenaikan berat badan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Berat Badan Naik, Bagaimana Solusinya?
Kebanyakan kasus melonjaknya berat badan setelah lebaran terjadi karena porsi makan yang mendadak lebih banyak dibanding saat berpuasa.
Dikutip dari The Nest, saat kita berhenti berpuasa, metabolisme tubuh kembali berubah. Tubuh kembali menyimpan energi dengan menambah lemak tubuh.
Hal inilah yang kemudian membuat berat badan kita naik cukup signifikan setelah tidak lagi berpuasa.
Penambahan berat badan juga tidak dapat dihindari karena tubuh mengisi kembali glikogen atau simpanan karbohidrat di otot dan liver.
Meski begitu, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk tetap mempertahankan berat badan yang sudah baik atau menghindari kenaikan berat badan pasca lebaran.
Seperti yang telah disebutkan, salah satu yang memicu lonjakan berat badan pasca lebaran adalah porsi makan yang mendadak bertambah banyak.
Makan banyak biasanya juga identik dengan kenaikan asupan jumlah kalori.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.