KOMPAS.com - Terkadang, kita bisa mengalami pertambahan berat badan yang tak terduga.
Penambahan berat badan yang tidak disengaja bisa terjadi secara berkala, terus menerus, atau cepat.
Sering kali, hal ini terjadi karena retensi cairan, pertumbuhan abnormal, sembelit, atau kehamilan.
Namun, beberapa gejala yang dialami bersamaan dengan penambahan berat badan yang cepat mungkin menandakan keadaan darurat medis.
Baca juga: Ingin Berat Badan Turun Selama Puasa, Hindari 5 Hal Ini
Berikut beberapa hal yang bisa memicu kenaikan berat badan tak terduga:
Salah satu penyebab paling umum dari kenaikan berat badan yang tidak disengaja adalah kehamilan.
Namun, banyak juga wanita memang sengaja makan lebih banyak untuk menunjang tumbuh kembang bayinya.
Selama kehamilan, kebanyakan wanita mengalami pertambahan berat badan seiring pertumbuhan bayi.
Berat ekstra ini merupukan akumulasi dari berat bayi, plasenta, cairan ketuban, peningkatan suplai darah, dan rahim yang membesar.
Pada wanita, perubahan hormonal biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Kondisi tersebut terjadi karena wanita memasuki masa menopause.
Selama tahun-tahun reproduksi wanita, estrogen - salah satu hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi dan ovulasi - mulai menurun.
Ketika menopause terjadi, estrogen terlalu rendah untuk memicu menstruasi.
Penurunan estrogen dapat menyebabkan wanita menopause mengalami kenaikan berat badan di sekitar daerah perut dan pinggul.
Selain perubahan hormonal saat menopause, wanita yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat mengalami kenaikan berat badan.
Perubahan hormon di usia pertengahan juga dapat menyebabkan metabolisme melambat, yang menyebabkan penambahan berat badan.