KOMPAS.com - Setelah berpuasa satu bulan penuh selama Ramadhan, banyak orang mungkin mengalami penurunan berat badan.
Ini karena selama berpuasa sebulan, tubuh mengubah metabolismenya dengan memanfaatkan cadangan lemak tubuh.
Namun biasanya, jarum timbangan yang ke arah kiri tersebut tidak berlangsung lama. Itu karena pasca Idul Fitri, banyak orang yang justru mengalami kenaikan berat badan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Berat Badan Naik, Bagaimana Solusinya?
Kebanyakan kasus melonjaknya berat badan setelah lebaran terjadi karena porsi makan yang mendadak lebih banyak dibanding saat berpuasa.
Dikutip dari The Nest, saat kita berhenti berpuasa, metabolisme tubuh kembali berubah. Tubuh kembali menyimpan energi dengan menambah lemak tubuh.
Hal inilah yang kemudian membuat berat badan kita naik cukup signifikan setelah tidak lagi berpuasa.
Penambahan berat badan juga tidak dapat dihindari karena tubuh mengisi kembali glikogen atau simpanan karbohidrat di otot dan liver.
Meski begitu, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk tetap mempertahankan berat badan yang sudah baik atau menghindari kenaikan berat badan pasca lebaran.
Seperti yang telah disebutkan, salah satu yang memicu lonjakan berat badan pasca lebaran adalah porsi makan yang mendadak bertambah banyak.
Makan banyak biasanya juga identik dengan kenaikan asupan jumlah kalori.
Namun, sebenarnya tidak hanya jumlah makanan yang dikonsumsi. Saat lebaran, jenis makanan dengan kalori tinggi juga turut menjadi biang kerok jarum timbangan ke arah kanan.
Untuk itu, Anda perlu membatasi jumlah kalori yang masuk saat lebaran tiba.
Memang kekurangan kalori setelah berpuasa sebulan penuh dapat mendorong tubuh untuk meningkatkan simpanan energi dalam lemak tubuh.
Baca juga: 5 Hal Penyebab Naiknya Berat Badan Tak Terduga
Dalam ulasan yang terbit dalam Journal of Research in Medicine Sciences tahun 2014 menunjukkan bahwa metode terbaik untuk menurunkan berat badan adalah membatasi asupan kalori berdasarkan rekomendasi harian.
Menjaga berat badan yang sudah ideal pasca berpuasa juga dapat dilakukan dengan memilih jenis makan yang sehat.
Anda juga perlu menghindari jenis makanan dengan gula tinggi dan ultraproses seperti fast food atau junk food.
Jenis makanan tersebut memberikan timbunan lemak pada tubuh nantinya. Selain itu, jenis makanan tidak sehat tersebut juga sulit dicerna oleh tubuh.
Sebaliknya, Anda perlu banyak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Anda juga bisa memilih makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, serta olahan susu rendah lemak.
Protein membantu mengurangi rasa lapar, meningkatkan massa otot, dan mengurangi ketergantungan tubuh terhadap karbohidrat.
Menerapkan jadwal makan juga penting untuk mencegah tubuh mengalami kenaikan berat badan.
Baca juga: 3 Alasan Perbanyak Minum Air Putih Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Dirangkum dari Pop Sugar, berhenti makan paling tidak dua jam sebelum tidur mencegah kita untuk tidur dengan kelebihan kalori dalam perut.
Selain itu, hal ini juga akan membuang kebiasaan untuk mengemil terus menerus sampai waktu menjelang waktu tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.