Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Juling: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 22/05/2021, 08:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata juling atau strabismus adalah suatu kondisi ketika mata tidak sejajar satu sama lain.

Dengan kata lain, satu mata berputar ke arah yang berbeda daripada mata lainnya.

Melansir dari Mayo Clinic, dalam kondisi normal, enam otot yang mengontrol gerakan mata bekerja sama dan mengarahkan kedua mata ke arah yang sama.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Mata Merah sesuai Penyebabnya

Pasien dengan mata juling memiliki masalah dengan kontrol gerakan mata dan tidak dapat menjaga kesejajaran mata (posisi mata) normal.

Gejala mata juling

Gejala umum yang muncul pada pasien mata juling adalah kondisi mata yang tidak sejajar satu sama lain.

Berdasarkan arah berputar bola mata, ada beberapa jenis mata juling atau strabismus, yakni sebagai berikut.

  • Belok ke dalam (esotropia)
  • Belok ke luar (exotropia)
  • Putar ke atas (hipertropia)
  • Putar ke bawah (hipotropia)

Selain itu, ada beberapa gejala lain dari mata juling yang juga menyertainya.

Gejala ini tidak muncul secara terus-menerus, tetapi biasanya akan muncul pada saat pasien mengalami kelelahan atau tidak enak badan.

Berikut ini beberapa gejala lain yang mungkin dialami penderita mata juling, seperti dilansir dari Healthline.

  • Gangguan penglihatan
  • Penglihatan ganda
  • Penurunan persepsi kedalaman
  • Kelelahan mata atau sakit kepala

Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?

Penyebab

Kebanyakan penyebab mata juling adalah adanya kelainan kontrol neuromuskular gerakan mata.

Selain itu, dalam beberapa kasus, ada masalah dengan otot mata.

Mata juling juga terkadang bersifat genetik atau diturunkan.

Sebanyak 30 persen anak penderita mata juling juga memiliki anggota keluarga dengan masalah serupa.

Di samping itu, ada beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab mata juling, seperti berikut.

  • Kesalahan refraksi yang tidak diperbaiki
  • Penglihatan buruk di satu mata
  • Cerebral palsy
  • Sindrom Down (20 - 60 persen dari pasien ini terpengaruh)
  • Hidrosefalus (penyakit bawaan yang menyebabkan penumpukan cairan di otak)
  • Tumor otak
  • Stroke (penyebab utama strabismus pada orang dewasa)
  • Cedera kepala, yang dapat merusak area otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan mata, saraf yang mengontrol gerakan mata, dan otot mata.
  • Masalah neurologis (sistem saraf)
  • Penyakit Graves (kelebihan produksi hormon tiroid)

Penanganan

Penanganan terhadap mata juling bervariasi, tergantung tingkat keparahan dan penyebabnya.

Baca juga: Punya Gejala Sama, Apa Beda Alergi dan Infeksi Pada Mata?

Oleh karena itu, pemeriksaan secara komprehensif harus dilakukan.

Jika mata juling disebabkan oleh mata malas, dokter mungkin meminta untuk mengenakan penutup mata.

Cara ini dilakukan untuk memaksa otot mata agar bekerja lebih keras.

Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan obat tetes mata atau suntik botox untuk melemahkan otot mata yang terlalu aktif.

Latihan mata juga menjadi terapi yang bisa dilakukan oleh penderita mata juling.

Ada tiga latihan mata yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut.

  • Pencil pushups, yakni latihan mata sederhana yang mengarahkan kedua mata pada titik tetap yang sama.
  • Rock string, yakni terapi penglihatan yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi mata.
  • Barrel cards, yakni prosedur terapi penglihatan yang bertujuan untuk melatih gerakan mata untuk bekerja secara konvergen dan divergen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com